JAKARTA, KOMPAS.com - Viar terjun ke segmen motor bebek atau moped dengan meluncurkan Viar Star NX pada Maret lalu. Sesuatu yang baru sebab Viar lebih dikenal sebagai produsen trail dan motor listrik.
Sayangnya ketika meluncur, Indonesia dan dunia diterpa pandemi Covid-19. Penjualan motor secara nasional jeblok apalagi setelah ada aturan PSBB di beberapa wilayah. Akibatnya Star NX pun terkena imbas.
Marketing Communication PT Triangle Motorindo, pemegang merek Viar, mengatakan, tidak bisa merinci penjualan Star NX, tapi sejak meluncur, penjualan Star NX ini lebih banyak terserap di daerah.
"Kalau bicara market kita tahu saat ini motor sedang terpuruk, tapi kami tidak bisa bilang penjualan (Star NX) bagus atau tidak, kalau di kota besar belum banyak, tapi masih disokong di daerah," katanya kepada Kompas.com, Senin (6/7/2020).
Frengky mengatakan, Star NX menyasar sebagai kendaraan operasional. Sebab pasar moped saat ini memang tak besar, tergerus oleh skuter otomatik (skutik) yang jadi raja penjualan motor nasional.
"Bebek ini memang kami targetkan untuk operasional usaha, sedangkan untuk lifestyle bisa dibilang ditinggalkan karena mayoritas matik. Cuma matik untuk operasional usaha, boros," kata Frengky.
"Misalnya untuk motor delivery, dengan harga terjangkau biaya perusahaan untuk kendaraan operasional lebih rendah, atau pengemudi ojek online misalnya, cicilannya lebih murah pakai Star NX," katanya.
Saat ini Viar Star NX dibanderol Rp 9,9 juta on the road (OTR) Jadetabek, harga yang sama saat pertama kali meluncur. Menjadikannya salah satu moped termurah saat ini di Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/06/152648115/eksistensi-viar-star-nx-di-ceruk-pasar-motor-bebek