Mobil Sedan Bekas, Jarang Diminati tapi Harga Jual Terjaga

JAKARTA, KOMPAS.com - Fitur yang lengkap, unsur keamanan yang memadai, model yang trendi, serta kesan mewah yang dihadirkan, merupakan bagian dari keunggulan mobil sedan.

Namun seiring berjalannya waktu, beberapa fitur ekslusif yang dulunya hanya disematkan pada mobil sedan kini sudah dapat dinikmati oleh pengguna mobil lainnya seperti MPV atau SUV.

Lantas, mengapa beberapa mobil sedan bekas masih memiliki harga yang relatif mahal?

Andri, pemilik usaha mobil bekas Jordy Mobil di MGK Kemayoran. mengatakan, unit terbatas yang disediakan oleh pabrikan menjadi salah satu alasan mengapa mobil sedan masih memiliki harga jual yang tinggi.

“Seperti contoh mobil sedan Honda Civic tahun 2007 saja masih berada di angka Rp 120 juta,” ujar Andri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih, menurutnya, meski populasi sudah tidak sebanyak MPV dan SUV namun harga pasaran mobil bekas sedan masih stabil bahkan cenderung tinggi.

“Saat ini memang sudah jarang konsumen yang mencari mobil sedan, sebab peminatnya memang orang yang benar-benar senang dengan mobil tersebut,” kata Herjanto.

Herjanto melanjutkan, desain yang menyenangkan dan unitnya yang terbatas juga kerap menjadikan mobil sedan sebagai koleksi para koletktor item.

“Contohnya saja Honda Civic 2009, sampai saat ini masih banyak yang mencari dan harganya juga lumayan tinggi, karena desainnya yang enak dipandang,” ujarnya.

“Kemudian, ada juga Honda Civic Genio dua pintu, yang sampai sekarang harganya masih Rp 150 jutaan. Tapi itu untuk kolektor” lanjut Herjanto.

Meski demikian, tidak semua mobil sedan memiliki nilai jual yang tinggi. Menurut Herjanto, ada beberapa mobil sedan yang memiliki harga jual yang rendah.

“Seperti BMW seri 5 dan seri 7 harga mobil bekasnya turun jauh, begitu juga dengan Mercedes Bens seri E,” ungkap Herjanto.