JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat realisasi ekspor kendaraan bermotor roda empat nasional mengalami penurunan cukup signifikan pada Mei 2020.
Total pengapalan mobil secara utuh (completely built up/CBU) di periode tersebut melemah 42,5 persen dari bulan sebelumnya atau dari 11.302 unit menjadi 6.500 unit, dan anjlok 76 persen secara tahunan.
Selama Mei 2019 lalu, ekspor CBU dari Daihatsu, Toyota, Mitsubishi Motors, Suzuki, Honda, Wuling, Hyundai, Hino, dan DFSK mampu mencapai 27.087 unit.
Adapun untuk ekspor kendaraan terurai (completely knocked down/CKD) juga menurun 65 persen secara tahunan menjadi 20,075 set unit. Tapi dibandingkan dengan April 2020, ada peningkatan sebesar 19,6 persen di mana kontribusi terbesar disumbang oleh Honda (96 persen).
Sedangkan ekspor komponen merosot 25 persen secara bulanan dan 74,6 persen dari tahun ke tahun (year on year/yoy).
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyatakan bahwa perlambatan tersebut sejalan dengan penghentian aktivitas produksi sementara guna menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.
"Selain itu, beberapa negara tujuan juga masih banyak yang belum pulih, bahkan masih ada yang lockdown," katanya saat dihubungi.
Menurut data Gaikindo, produksi mobil di Mei 2020 melambat 87,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau dari 21,434 unit menjadi 2.627 unit.
Sementara secara tahunan, produksi anjlok 97,5 persen atau dari 103.674 unit menjadi 2.627 unit. Tercatat, sedikitnya ada 5 produsen raksasa yang menghentikan aktivitas produksi di periode ini seperti Daihatsu dan Mitsubishi Motors.
Ekspor CBU periode Mei 2020:
Toyota 2.595 unit
Daihatsu 2.469 unit
Mitsubishi Motors 949 unit
Suzuki 468 unit
DFSK 19 unit
Ekspor CKD periode Mei 2020:
Honda 19.344 unit set
Toyota 730 unit set
DFSK 1 unit set
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/22/154100315/ekspor-mobil-dari-indonesia-pada-mei-2020-masih-berat