BOGOR, KOMPAS.com - Pemertintah DKI Jakarta, Pemerintah Kota Bogor, dan Kementerian Pergubungan menyediakan bus bantuan yang berangkat dari Stasiun Bogor menuju beberapa stasiun di Jakarta. Bus ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan penumpang KRL setiap Senin pagi.
Kompas.com mencoba bagaimana rasanya menaiki bus gratis dengan tujuan Stasiun Sudirman. Ketika sampai di Stasiun Bogor pukul 05.30 WIB, sudah ada beberapa bus dengan tujuan yang beragam.
Namun, tidak terlihat adanya antrian yang jelas, sehingga banyak yang berdesakan untuk naik ke bus.
Beberapa menit kemudian, petugas dari Satpol PP dan Dishub Kota Bogor berusaha untuk membuat antrean agar kondisi kondusif. Sekitar pukul 05.50 WIB, kondisi sudah lebih kondusif dengan adanya antrean dengan menjaga jarak aman.
Satu bus sedang hanya diisi kurang dari 20 orang, sedangkan bus besar diisi 23 penumpang. Sebelum masuk ke kabin bus, penumpang diberi hand sanitizer dan diukur suhu tubuhnya. Susunan kursi juga diatur agar berjarak dengan penumpang lainnya.
Ketika bus yang ditumpangi Kompas.com berangkat, masih tersedia tiga bus besar yang siap berangkat. Sekitar pukul 06.05 WIB, bus berangkat dari Stasiun Bogor.
Kompas.com mendapatkan armada bus besar dengan sasis Hino dan bodi dari karoseri Laksana. Kursi penumpangnya nyaman dan bisa diatur rebahnya. Kemudian disediakan juga sandaran tangan untuk meningkatkan kenyamanan.
Ruang kaki juga cukup, tidak terlalu sempit dengan kursi di depannya. Ketika bus keluar tol Semanggi/Senayan/Kebayoran, penumpang bisa turun di halte yang searah menuju Stasiun Sudirman.
Waktu tempuh dari Stasiun Bogor sampai Stasiun Sudirman kurang lebih satu jam 30 menit. Sedikit lebih lambat jika dibandingkan dengan naik KRL.
Namun kelebihan dari naik bus yaitu jarak antar penumpang lebih terjaga sehingga penumpang merasa lebih aman dari penularan virus corona.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/22/144200815/jajal-bus-bantuan-gratis-dari-stasiun-bogor-lega-tanpa-berdesakan