JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah meluncur lebih dulu di Jepang dan Amerika Serikat, Toyota RAV4 mulai dipasarkan di negara-negara Asia Tenggara.
Namun Indonesia memang belum masuk daftar tujuan, sementara ini baru Malaysia, Filipina, dan Singapura yang menjual mobil ini secara resmi.
Dilansir dari Paultan, Toyota Malaysia telah memasarkan RAV4 generasi terbaru yang menggunakan platform TNGA-K.
RAV4 di Malaysia tersedia dalam dua varian, tipe 2.0 CVT yang dibanderol 196.500 ringgit atau setara Rp 646,9 juta dan tipe 2.5 8AT seharga 215.700 ringgit atau setara Rp 710,1 juta.
Varian 2,0 CVT menggunakan mesin M20A-FKS 2.000 cc bertenaga 173 ps dan torsi 207 Nm, dengan transmisi otomatis CVT.
Kemudian untuk varian 2.5 8AT bermesin A25A-FKS 2.500 cc dengan tenaga 207 ps dan torsi 243 Nm, yang dikawinkan dengan transmisi otomatis 8-percepatan.
Antara kedua varian secara umum memiliki fitur yang sama, antara lain lampu depan LED dan DRL, pelek 18 inci, head unit in-dash dengan Android Auto dan Apple Carplay, serta layar MID berukuran 7 inci.
Sementara AC di depan sudah Dual Zone, AC belakang dengan Rear Vent, terdapat mode berkendara, Paddle Shift, Wireless Charger, Kick Sensor Power Tailgate, dan Dashcam/DVR.
Namun yang paling menarik tentu saja fitur keselamatan lengkap dengan Toyota Safety Sense seperti Pre-Collision System, Lane Departure Alert, Lane Tracing Assist, Dynamic Radar Cruise Control, dan Automatic High Beam.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, sebetulnya pihaknya pernah memasarkan RAV4 di Indonesia sekitar tahun 2014.
Namun SUV tersebut hanya dijual sebentar dan harganya kala itu tergolong tinggi dibandingkan kompetitor sekelasnya. Hasilnya, RAV4 yang laris di Amerika Serikat, malah terbilang kurang laku di pasar domestik.
Untuk model generasi terbaru kali ini, menurut Anton, Toyota masih mempelajari kemungkinannya. Namun yang menjadi kekhawatiran, RAV4 bisa memakan produk sekelas yang sudah memiliki penggemar dan permintaan stabil.
“Saya pikir enggak cuma RAV4, tapi semua produk baru pasti kami pelajari. Produk apapun kami akan pelajari,” ujar Anton, dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.
“Apalagi kami punya Fortuner di segmen SUV high end, yang sudah diproduksi secara lokal di Indonesia, dan memiliki demand cukup banyak. Tentu saja Fortuner akan lebih mendapat prioritas ketimbang model baru,” katanya
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/21/073310915/meluncur-di-malaysia-toyota-rav4-mungkinkah-ke-indonesia