JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dapat bekerja dengan baik berkat adanya cairan-cairan yang ada di dalamnya. Cairan tersebut bukan hanya pelumas saja. Tapi, ada juga yang memiliki fungsi yang vital.
Jika mobil sampai kekurangan cairan, bukan hanya performanya saja yang bisa menurun, tapi juga akan berakibat mengalami kerusakan fatal.
Nurrahman Adi Saputra, Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan, mengatakan, ada tiga pembagian cairan terkait dengan fungsinya. Dimulai dari pembersih, yaitu air wiper, lalu pelumasan, dan pendinginan.
Selain itu, yang tak kalah penting, ada oli mesin, oli matic, oli differential, dan air radiator. Selanjutnya yang berfungsi sebagai pengatur sistem, seperti minyak rem, oli matic, minyak power steering, air accu (aki).
“Tentu saja ketiga peran tersebut sangat penting sesuai dengan peruntukannya. Khususnya untuk fungsi pelumasan, pendinginan dan pengatur sistem, perannya sangat berpengaruh dengan mesin dan komponen-komponen terkait,” kata Nurrahman, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Nurrahman menambahkan, jika fluida dalam kondisi tidak baik, kuantitas dan kualitasnya, maka bisa menyebabkan sistem menjadi tidak berfungsi. Bahkan, komponen tersebut juga bisa mengalami kerusakan.
"Setiap cairan memiliki waktu yang berbeda-beda untuk pengecekan atau bahkan penggantian dengan yang baru. Tentu saja sesuai dengan buku service atau repair manual," ujar Nurrahman.
Berikut daftar cairan yang vital pada mobil dan usia pakainya:
1. Oli mesin (produk mobil setelah tahun 2004), yaitu 6 bulan atau 10.000 km.
2. Oli differential atau transmisi (MT), yaitu 40.000 km atau 2 tahun.
3. Oli transmisi matic diganti 100.000 km.
4. Air radiator, 100.000 km.
5. Minyak rem penggantian 40.000 km.
6. Air aki, berdasarkan batas level bawah dan atas.
7. Air wiper berdasarkan batas yang dianjurkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/20/140200615/ini-daftar-cairan-yang-vital-pada-mobil-dan-usia-pakainya