Naik Motor Jangan Pakai Sandal, Ini Bahayanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara menggunakan sepeda motor merupakan tindakan penuh risiko. Karenanya, ketika naik motor mesti menggunakan standar perlengkapan atau disebut riding gear.

Nyatanya di lapangan tak sedikit yang masih mengindahkan soal pentingnya riding gear. Salah satu yang cukup jamak, ialah menggunakan sandal ketika naik motor, meski untuk berpergian dekat.

Jusri Pulubuhu, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, pada dasarnya ada dua rujukan buat riding gear, yaitu minimal dan ideal, adapun sandal tak termasuk keduanya.

"Ideal itu seperti perlengkapan buat balap atau touring yang melindungi tubuh dengan standar tertentu. Sedangkan minimal itu seperti helm, sarung tangan, celana panjang dan sepatu," kata Jusri kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Khusus buat naik motor, Jusri menyarankan memakai sepatu bukan sandal. Sepatu membungkus kaki dengan lebih baik. Mengurangi risiko jika terjadi tabrakan, motor jatuh atau terserempet.

"Sepatu pun juga berbagai macam kan. Ideal seperti sepatu balap, tapi buat naik motor biasa minimal bisa pakai sepatu kets (sneakers) atau yang bisa melindungi mata kaki, tapi jangan sandal," katanya.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani, mengatakan, sepatu yang baik untuk naik motor ialah yang menutupi mata kaki. Sebab bisa melindungi kaki kita ketika panas maupun saat terjadi kecelakaan.

“Sepatu yang menutupi mata kaki dapat mengurangi benturan ketika terjadi kecelakaan. Kalau mata kaki terkena cedera, penyembuhannya bisa lama, bahkan bisa cedera serius,” kata Agus kepada Kompas.com.

Selain itu, khusus untuk pengendara motor bebek dan sport juga disarankan menggunakan sepatu yang ada haknya. Hal tersebut dikarenakan menjaga grip antara sepatu dengan footstep.

“Hak sepatu memiliki manfaat agar tidak licin saat kondisi basah, maupun digunakan waktu melakukan pengereman atau pergantian gigi,” kata Agus.