SURABAYA, KOMPAS.com - Menggunakan travel gelap masih menjadi modus yang banyak dipilih oleh para pemudik agar bisa pulang ke kampung halamannya.
Akan tetapi, cara ini sudah bisa tercium petugas jaga yang mengawasi pergerakan kendaraan pribadi di lintas wilayah seperti di Jawa Timur.
Sedikitnya 54 travel gelap hingga bus yang diduga melakukan penyelundupan pemudik yang masuk ke wilayah Jatim disita Jajaran Ditlantas Polda Jawa Timur (Jatim).
Tak hanya menyita armada yang digunakan, sopir travel gelap tersebut juga diganjar sanksi sesuai dengan pasal 308 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Budi Indra Dermawan mengatakan, untuk pengamanan kendaraan yang masuk ke wilayah Jatim sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan yakni melarang adanya perjalanan mudik.
“Yang sudah berhasil kami amankan ada 54 travel yang tidak mengantongi izin trayek,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (15/5/2020).
Puluhan travel dengan modus kendaraan pribadi tersebut diamankan di berbagai wilayah di Jatim. Budi mengatakan, penyelundupan pemudik tersebut mempunyai berbagai tujuan yang berbeda.
Contoh kasus, ada yang masuk ke wilayah Jatim, tetapi ada pula yang hendak melakukan perjalanan keluar Jatim.
Tetapi, sebelum berhasil mengelabui petugas jaga di pos-pos penyekatan upaya para pemudik tersebut berhasil digagalkan petugas.
“Ada yang antar kabupaten, ada yang dari Jember hendak ke Madura, atau dari Jatim ingin melakukan perjalanan ke Jateng. Jadi mereka menggunakan kendaraan yang tidak ada izin trayeknya,” ujarnya.
Untuk penindakan para sopir travel gelap tersebut, Dirlantas mengatakan, akan dijerat dengan pasal 308 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Ancaman hukumannya, yakni kurungan penjara selama dua bulan atau denda sebesar Rp 500.000.
Sementara itu bagi para calon pemudik yang menggunakan jasa travel gelap tersebut diminta untuk kembali ke tempat asalnya.
“Yang ditindak hanya pengemudinya, sementara pemudik yang akan melakukan perjalanan kita minta putar balik atau kembali ke daerah asalnya,” kata Wadirlantas Polda Jatim AKBP Pranatal Hutajulu.
Pranatal menambahkan, selain travel gelap pihaknya juga mewaspadai berbagai modus lain yang juga sering digunakan oleh para pemudik untuk mengelabui petugas.
Seperti bersembunyi di bak truk, menyembunyikan di dalam bus hingga menggunakan truk towing agar bisa lolos dari pengawasan petugas.
“Penyekatan dan pemeriksaan kendaraan akan terus kami tingkatkan dan akan berjalan hingga H+7 Lebaran mendatang,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/16/120100815/ditlantas-polda-jatim-sita-54-travel-gelap-karena-nekat-bawa-pemudik