Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tidur di Dalam Mobil Lebih Aman Kondisi Mesin Hidup atau Mati?

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan perjalanan dengan mengendarai kendaraan roda empat, tidak luput dari rasa lelah.

Apalagi jika jarak yang ditempuh cukup jauh hingga ratusan kilometer. Tentunya, pengemudi membutuhkan waktu untuk sekadar beristirahat dan mengembalikan staminanya sebelum melanjutkan perjalanan.

Tidak sedikit yang kemudian mencari tempat yang dirasa nyaman dan tidur di dalam mobil hingga beberapa waktu.

Tetapi, saat hendak tidur di dalam mobil ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, saat hendak tidur di dalam mobil sebaiknya memilih tempat yang aman dan nyaman terlebih dahulu.

“Lihat kondisi aman dari kendaraan lain, kejahatan dan hindari di bawah pohon,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Saat tidur di dalam mobil, Didi pun menyarankan lebih baik mesin dalam kondisi mati dan tidak menyalakan AC.

Hal ini untuk mengantisipasi adanya gas beracun yang bisa terhirup dan menyebabkan pengemudi keracunan.

“Kondisi mesin mati, karena ada mobil yang masih menyala sehingga gas buangnya bisa terhisap. Lalu kaca dibuka sedikit agar ada sirkulasi udara yang baik,” ucapnya.

Terpenting menurut Didi, yakni memperhatikan sirkulasi udara. Sehingga, saat beristirahat di dalam mobil pengemudi bisa nyaman dan tentunya aman.

Hal yang sama juga disampaikan, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan.

Marcell juga menyarankan agar pengemudi tidak tidur di dalam mobil dengan kondisi mesin dan AC menyala.

“Yang berbahaya bila di lokasi yang sirkulasi udaranya kurang baik seperti di basement lalu tidur di dalam mobil dengan mesin menyala,” ucapnya.

Hal itu bisa menyebabkan terjadi kebocoran karbon dioksida dan gas bisa masuk ke dalam kabin.

Gas beracun bisa saja terhirup dan membuat pengemudi lemas hingga menyebabkan kematian.

“Bila terjadi kebocoran karbon dioksida atau gas beracun bisa masuk ke dalam kabin yang bisa menyebabkan mati lemas,” ucap Marcell.

Marcell menyarankan, jika memang pengemudi sudah merasa lelah atau ngantuk sebaiknya hanya melakukan istirahat atau tidur sebentar, dengan durasi antara 10 menit sampai 15 menit saja.

“Cukup dengan power nap saja atau tidur sebentar saja. Tapi juga harus dilakukan di ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang bagus serta jendela sedikit terbuka,” ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/10/094200915/tidur-di-dalam-mobil-lebih-aman-kondisi-mesin-hidup-atau-mati-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke