JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah memasuki pekan ke tiga, kondisi tersebut berimbas pada kendaraan hanya terparkir di garasi karena tidak digunakan oleh pemiliknya.
Selama masa PSBB, tidak hanya mesin mobil saja yang diperhatikan. Para pemilik mobil juga sebaiknya waspada dengan aroma kabin mobil.
Bukan hal yang tidak mungkin interior memiliki bau yang tidak sedap alias bau apak karena tidak ada sirkulasi udara. Apalagi jika mobil tidak dipanaskan atau dipakai dalam waktu lama dan hanya dibiarkan terpakir di garasi.
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriadi, menyarankan, saat mesin mobil dipanaskan, biarkan udara pada kabin bersirkulasi.
“Ketika memanaskan mobil, sebaiknya kaca dibuka agar udara masuk. Lebih baik sambil menyalakan AC juga,” ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com.
Banyak hal yang bisa menyebabkan bau tidak sedap pada mobil, di antaranya bau dari kulit jok, fabric, karpet, kotoran yang tertinggal di dalam mobil, serta sirkulasi udara (AC) yang juga bisa menimbulkan bau.
Hal tersebut bisa terjadi karena filter dan evaporator kemungkinan sudah dihinggapi kotoran berupa debu yang menumpuk dan berlendir, sehingga lama kelamaan akan menimbulkan jamur.
Business Development Rotary Bintaro, Kelvin Ong, menyarankan untuk nyalakan blower dengan kecepatan tertinggi dan suhu paling dingin agar partikel debu bisa berembus keluar.
“Kabin fan AC yang sudah lama tidak dinyalakan bisa menimbulkan bau tidak sedap. Dengan menyalakan blower full bisa membersihkan evaporator yang lembab, sehingga udara menjadi lebih baik dan lebih segar,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/26/042100415/bau-apak-pada-kabin-mobil-yang-kelamaan-diparkir