SOLO, KOMPAS.com - Anjloknya harga tidak hanya terjadi pada mobil bekas (mobkas), tetapi banderol sepeda motor bekas (mokas) pun juga mengalami kondisi serupa.
Namun, penurunan harga yang terjadi tidak separah seperti banderol mobil, yaitu bisa mencapai puluhan juta rupiah sampai ratusan juta rupiah.
Penurunan harga yang terjadi hanya berkisar 10 persen, mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah tergantung dengan harga pasaran kendaraan roda dua tersebut.
Pemilik showroom Nugroho Motor di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Nugroho Dwi Prastiko mengatakan, penurunan ini adalah mengikuti kondisi yang terjadi saat ini.
“Penurunan harga ini menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi sekarang ini, rata-rata semua tipe kendaraan turun 10 persen,” kata Nugroho kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
Kondisi ini terjadi, lanjut Nugroho, salah satunya disebabkan karena banyaknya masyarakat yang menjual motornya.
Sehingga, membuat stok kendaraan roda dua di showroom semakin banyak. Sementara, kondisi ini tidak diimbangi dengan penjualan yang bagus.
“Sekarang yang jual banyak, stok juga banyak tetapi yang beli menurun jadi harga juga menurun. Kulakannya juga sudah murah jadi jualnya juga murah,” ucapnya.
Tetapi, Nugroho juga bingung bagaimana nasib sepeda motor yang sebelumnya dibeli dengan harga normal.
Sementara kondisi sekarang ini memaksa harga jual harus diturunkan karena sepinya pembeli.
“Harapan saya kondisinya segera kembali normal, agar tidak banyak merugi. Karena banyak stok motor yang dulunya dibeli dengan harga normal,” ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, pemilik showroom Gilang Motor, di Solo, I Wayan Suryanata mengatakan hal yang sama.
Semenjak pandemi Corona, selain penjualan mokas yang menurun harga pun mau tidak mau juga menurun.
“Kalau penjualannya mengalami penurunan lebih dari 50 persen, sedangkan untuk harganya juga menurun sekitar 10 persen,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/24/091200715/imbas-corona-harga-motor-bekas-turun-hingga-jutaan-rupiah