JAKARTA, KOMPAS.com – Bus merupakan kendaraan komersial dan menjadi salah satu transportasi umum untuk masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, model dari bus terus berkembang semakin modern, seperti model double glass.
Model bus double glass memiliki dua kaca pada bagian depan yang dipisahkan pilar horizontal yang biasa disebut bando. Jika dilihat pada model-model bus sebelumnya, kaca depan hanya menggunakan satu kaca yang besar.
Tren bus dengan double glass ini berawal dari tahun 2015. Saat ini hampir semua karoseri di Indonesia memiliki model bus dengan kaca depan yang terpisah ini.
Bodi bus yang menggunakan double glass ini mulai dari bus sedang sampai bus besar.
Lalu dengan adanya tren model double glass ini, apa saja kelebihan dan kekurangan dari model yang sebelumnya?
Werry Yulianto, Export Manager dari Karoseri Laksana di Ungaran, mengatakan, selain mengikuti tren model bus, ternyata ada kelebihan pada sektor konstruksi dari kendaraannya.
“Secara konstruksi, model bus dengan double glass ada penguatan/reinforcement pada area depan kendaraan. Jadi lebih rigid, kuat jika terkena benturan,” ucap Werry kepada Kompas.com, Rabu (8/4/2020).
Penguatan pada area depan yaitu dengan penambahan pilar horizontal yang memisahkan kaca bagian bawah dan atas.
Selain itu, keuntungan lainnya yaitu biaya perbaikan kaca depan jika pecah bisa lebih murah.
“Kalau pecah salah satu dari kaca bus, pasti lebih murah model double glass dibanding yang single glass. Tetapi kalau pecah keduanya, pasti lebih mahal yang double glass,” kata Werry.
Walaupun double glass memang sedang jadi tren, model ini memiliki kekurangan jika dilihat dari dalam kabin. Hal ini dikarenakan adanya pilar horizontal yang menghalangi pandangan ke depan.
“Kekurangannya, pandangan ke depan tidak seluas seperti kaca single glass,” ujar Werry.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/08/160100315/kelebihan-dan-kekurangan-bus-dengan-kaca-ganda