JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) tak menampik bahwa pandemik virus corona alias Covid-19, akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan kendaraan roda dua nasional tahun ini.
Berdasarkan perhitungan sementara dari angota, penurunan yang terjadi berkisar di antara 25 persen sampai 30 persen.
Hal ini dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar, sebagaimana dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) AISI Hari Budianto.
"Menurut perhitungan pengurus saat ini, diproyeksikan bahwa sampai akhir tahun kira-kira pasar domestik akan terkoreksi 25-30 persen dibanding tahun sebelumnya," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/4/2020).
Hari juga menyatakan, saat ini pasar sepeda motor mulai mengalami gejolak seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat pada kebutuhan sekunder dan tersier.
"Penjualan Januari-Februari 2020 itu ada sedikit penurunan karena faktor awal tahun, yakni sekitar 8 persen. Kemudian, pada Maret 2020 gejolaknya semakin terasa sejak pernyataan virus corona pertama kali dimunculkan oleh pemerintah," ucapnya.
"Kita sebenarnya tidak fokus ke sana (penjualan), tapi bagaimana antisipasi penyelesaian pandemi ini. Namun karena kebutuhan pemerintah, kita lakukan rekap data dan berhitung," lanjut Hari.
Meski belum bisa mengatakan angka detail performa hingga triwulan pertama 2020, Hari masih optimis bahwa asosiasi bisa memberi kontribusi positif terhadap negeri.
"Cukup sulit sebenarnya untuk berbicara pasti tentang pasar, tapi kami harap pandemi cepat berlalu. Kami pun bersedia untuk support bila diminta pemerintah, sesuai kapasitas kami," ujar dia.
Untuk diketahui, pada awal tahun lalu AISI yang terdiri dari Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS, menargetkan penjualan 2020 sama dengan pencapaian tahun sebelumnya, yaitu 6,4 juta unit.
Sementara untuk performa ekspor, tahun ini asosiasi menargetkan mampu mencapai 1 juta unit atau naik sekitar 200.000 unit dibanding pencapaian tahun lalu.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/05/103412415/aisi-penjualan-sepeda-motor-anjlok-30-persen-tahun-ini