SOLO, KOMPAS.com - Jumlah pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kota Solo merosot tajam, semenjak status kejadian luar biasa (KLB) virus corona atau covid-19 beberapa waktu lalu.
Bahkan penurunan jumlah pemohon baik yang membuat baru maupun melakukan perpanjangan mencapai lebih dari 100 persen.
Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni mengatakan, sejak adanya virus corona dan semakin meluas, jumlah pemohon SIM terus berkurang.
“Dari biasanya yang mencapai 300 orang per harinya sekarang hanya berkisar antara 120-130 orang saja per harinya,” kata Busroni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
Kasatlantas menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pelayanan seperti biasanya.
Selain itu, tidak ada perubahan jam kerja maupun pemberian kelonggaran kepada para pemohon SIM yang sudah habis masa berlakunya.
“Masih seperti biasa, kami masih menunggu telegram perintah dari pusat,” ucapnya.
Meski begitu, untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan tersebut Busroni sudah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan upaya pencegahan.
Mulai dari penyemprotan disinfektan, menyediakan hand sanitizer, hingga melakukan pengecekan suhu badan pemohon SIM.
“Seperti melakukan penyemprotan disinfektan, menyediakan hand sanitizer, melakukan pengecekan suhu badan pemohon,” katanya.
Selain itu, Busroni menambahkan, pihaknya juga memberlakukan social distancing (jarak sosial) bagi para pemohon SIM. Jarak minimal bagi para pemohon SIM adalah satu meter.
“Kami juga mengatur jarak pemohon yakni satu meter antara yang satu dengan yang lainnya,” ucap dia.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan dapat mencegah penyebaran virus di lokasi penerbitan SIM atau kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Satlantas,
“Pencegahan juga dilakukan dengan melakukan pembersihan terhadap kelengkapan untuk pelayanan. Pembersihan juga dilakukan setelah pelayanan selesai,” ujarnya.
Disinggung mengenai ada tidaknya pemohon SIM yang dicurigai terjangkit virus corona, Kasatlantas mengatakan, selama ini semua berjalan normal. Tak ada pemohon SIM yang harus dipulangkan karena suhu badannya melebihi batas normalnya.
“Belum ada yang sampai dipulangkan karena suhu badannya tinggi. Ya itu, hanya merosot saja jumlah pemohon SIM nya,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/20/160400915/virus-corona-meluas-jumlah-pemohon-sim-di-solo-menurun