JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika mengemudi dalam jarak yang jauh, beristirahat dalam mobil merupakan salah satu pilihan. Namun, tidur di kabin mobil juga punya risiko bahaya yang mengintai, bahkan bisa sampai kehilangan nyawa.
Kelvin Ong, kepala bengkel spesialis AC, Rotary Bintaro, mengatakan, kalau tidur di kabin mobil dengan ac dan mesin yang menyala, harus menutup semua jendela mobil.
“Jika tidur di dalam mobil dalam waktu yang cukup lama dan tidak semua kaca tertutup rapat, ada kemungkinan orang bisa meninggal. Ketika menyalakan mesin dan asap pembuangan masuk ke kabin, orang yang menghirupnya bisa lemas sampai tak sadarkan diri,” kata Kelvin kepada Kompas.com belum lama ini.
Menutup rapat kaca mobil bisa mencegah adanya udara dari luar masuk ke kabin. Tetapi tidak menutup kemungkinan masuknya asap pembuangan ke kabin melalui rongga lain, seperti yang terjadi pada salah satu pelanggan Kelvin.
“Pernah ada pelanggan yang mengeluhkan kalau AC nya mengeluarkan bau knalpot, ternyata ada sirkulasi AC yang bocor. Hal itu menyebabkan asap knalpot terhisap dan masuk ke kabin lewat kisi-kisi AC dan menyebabkan penumpangnya pingsan,” ucap Kelvin.
Ketika kabin tertutup dan ada asap pembuangan yang masuk, oksigen di dalam mobil akan berkurang sehingga penumpang bisa lemas karena terlalu banyak menghirup karbon monoksida dari knalpot. Lalu bagaimana jika mesin dimatikan tetapi AC tetap meyala?
“AC yang pasti tidak akan dingin, karena kompresor tidak bisa memompa freon. Lalu yang bekerja hanya blower dan aki bisa habis karena alternator tidak berputar. Selain itu, oksigen tetap akan berkurang jika kacanya tertutup,” ujar Kelvin
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/10/120200215/ingat-lagi-risiko-tidur-dalam-mobil