JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca yang kerap berganti membuat kenyamanan helm berkurang. Terlebih, jika pelindung utama bagian kepala para pengendara sepeda motor ini selalu digunakan sehari-hari.
Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan suhu pada helm yang membuat interior jadi lembab. Pada akhirnya, busa helm bisa menipis dan longgar.
"Helm itu punya masa pakainya atau kadaluarsa. Biasanya, untuk helm-helm yang banyak beredar saat ini ketika styrofoam terus-menerus copot karena terlalu sering dipakai, tandanya helm sudah harus diganti," kata salah satu pegiat dari komunitas Belajar Helm Ahmad M kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Styrofoam sendiri merupakan lapisan busa di dalam helm yang berfungsi untuk melindungi kepala, pipi, dan kening ketika terjadi getaran atau benturan.
Bagian ini penting untuk diperhatikan karena langsung berinteraksi dengan kepala pengendara. Adapun penyebab styrofoam terlepas dari interior karena busa sudah mulai mengeras dan lembap.
"Lalu, tanda lainnya yang mudah untuk dicek adalah interior helm sudah mulai kusam, ada getas, karena sering terkena keringat. Bila helm terus dipaksakan, biasanya busa akan mengempis sehingga helm terasa kendur saat digunakan," ujar Ahmad.
Lebih jelas lagi, lanjut dia, pada bagian tertentu di helm akan tertera tanggal pembuatannya.
"Oleh sebab itu, sebaiknya setelah helm digunakan langsung dijemur walau sudah malam. Selain agar tidak bau, itu berfungsi supaya tidak terlalu lembab. Kemudian paling tidak dalam waktu dua minggu dicuci," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/09/190200215/ganti-helm-jika-sudah-mengeluarkan-tanda-seperti-ini