JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor 2-tak Yamaha cukup banyak yang menjadi legendaris dan diincar kolektor di Indonesia. Selain RX-King Cobra, RX-K juga termasuk motor lawas dengan harga jual sangat tinggi dan sulit ditebak.
Imam Rifa'i, yang membuka toko online Thumank_part dan banyak menjual suku cadang RX-King, mengatakan, harga pasaran RX-K yang sudah jadi atau suku cadangnya selalu sulit ditebak. Sebab, pada umumnya masih New Old Stock (NOS).
"Kalau bangun atau restorasi RX-K, saya jujur angkat tangan. Lebih baik beli yang sudah jadi," ujar Imam, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Imam menambahkan, kesulitan dalam merestorasi RX-K adalah harga suku cadangnya. Sebab, onderdilnya bukan lagi dari Yamaha, tapi dari para "pemain" atau pun mafia yang sudah menjadikan ini ladang bisnis.
"Jadi, memang orang-orang yang tadinya hanya hobi dengan motornya, lama-lama berburu ke bengkel-bengkel lawas. Dengan memiliki sejumlah uang, lalu memborong dan menyimpannya di gudang. Seketika motornya mulai tren atau banyak dicari, baru diiklankan suku cadangnya untuk meraih untung yang berkali-kali lipat," kata Imam.
Imam melanjutkan, RX-K itu ibaratnya bukan hanya orang kaya saja bisa memilikinya. Tapi, orang yang benar-benar hobi dan punya keberanian untuk mencari suku cadang yang dibutuhkan.
RX-K menjadi motor klasik yang cukup langka karena waktu peredarannya yang cukup singkat.
Motor 2-tak ini pertama kali diperkenalkan pada 1980 dan dihentikan penjualannya pada 1983. Motor ini didatangkan langsung dari Jepang status Completely Built Up (CBU).
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/29/130200115/alasan-kenapa-harga-yamaha-rx-k-dan-suku-cadangnya-mahal