JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Marc Marquez untuk tetap berada di Repsol Honda hingga MotoGP 2024 menjadi sorotan. Sebab, juara bertahan MotoGP ini menjadi pebalap pertama yang mendapat kontrak hingga empat tahun sekaligus dari Honda.
Salah satu kritikan datang dari mantan manajer sekaligus pengamat MotoGP, Carlo Pernat. Ia menyebut Marquez tidak seberani Valentino Rossi untuk meniti karirnya di ajang MotoGP.
"Saya tidak terlalu terkejut (tetap di Honda meski sudah merebut enam gelar juara dunia sejak 2013). Mereka (Honda dengan Marquez) memang seperti kombinasi yang tak bisa dipisahkan. Mengingatkan saya pada hubungan antara Schwantz dan Suzuki," katanya dilansir GPOne, Sabtu (22/2/2020).
"Bila bicara kekurangan Marquez, mungkin dia tidak akan peduli, tapi dia hanya akan menang dengan satu sepeda motor. Tidak seperti yang dilakukan Rossi dulu," lanjut Carlo.
Carlo juga menyebut, sisi buruk ketika suatu pebalap terlalu lama di pabrikan tertentu, ia akan menjadi tumpul ketika pindah tim atau mencoba menunggangi motor lain.
"Dalam karier saya, saya tidak pernah mengontrak seorang pebalap lebih dari tiga tahun karena ada banyak hal yang bisa terjadi dalam waktu lama tersebut. Hubungan bisa memburuk, banyak kejadian tak terduga. Sisi buruk dari keputusan itu, Anda juga akan menjadi budak dia," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Rossi sukses merebut tiga gelar juara dunia kelas primer Grand Prix (500cc/MotoGP) bersama Honda dan empat gelar juara dunia bersama Yamaha.
Sementara Marquez sukses merebut enam gelar juara dunia MotoGP sejak promosi bersama Repsol Honda pada 2013. Baby Alien hanya gagal satu kali merebut juara dunia di musim 2015 ketika bersaing dengan Jorge Lorenzo.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/23/114200215/bertahan-di-honda-marquez-disebut-tidak-bernyali-seperti-rossi