JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik ketimbang mobil konvensional. Meski begitu, permintaan mobil hybrid khususnya di pasar mobil bekas ternyata belum begitu signifikan.
Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengatakan, banyak pedagang mobil bekas yang kesulitan menjual mobil hybrid.
Menurutnya, mobil hybrid tidak begitu laku karena konsumen khawatir jika ada kerusakan dengan baterai. Apalagi harga penggantian baterai mobil hybrid juga cukup tinggi mencapai puluhan juta rupiah.
“Mesti hati-hati tuh kalau beli hybrid, mesti dicek baterainya. Lihat dari track record-nya, bisa cek ke bengkel resmi untuk tahu riwayat servis,” katanya kepada Kompas.com (20/2/2020).
Herjanto menambahkan, untuk mobil hybrid yang telah berusia lebih dari lima tahun biasanya baterai sudah mengalami penurunan performa dan harus segera diganti.
“Kalau sudah lama enggak ganti baterai, sekali diganti bisa sampai Rp 80 juta. Konsumen Camry, Prius, dan Honda CRZ yang berusia 3 sampai 5 tahun harus siap-siap ganti baterai,” ujarnya.
Sementara untuk mobil hybrid yang baru berusia 1 sampai 3 tahun, terbilang masih aman dan belum membutuhkan penggantian baterai.
“Secara teknis padahal mobilnya enak dipakai dan irit banget bensinnya. Apalagi harga jualnya tergolong jatuh, jadi lebih murah untuk saat ini daripada saat baru keluar pertama kali,” ucap Herjanto.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/20/160200415/pedagang-susah-jual-mobil-hybrid-bekas