JAKARTA, KOMPAS.com – Berbeda dengan balap Formula 1 yang sudah dimulai sejak 1950, Formula E (FE) baru bergulir pada 2014.
Meski baru seumur jagung, ajang balap mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) ini berhasil menggaet nama besar di dunia otomotif global, termasuk tim pabrikan maupun pebalap ternama dunia.
Mulai dari Michelin yang menjadi pemasok ban, Enel X yang menyediakan Stasiun Pengisian Listrik bagi FE dan BMW yang menyediakan safety car.
Para perusahaan ini menganggap ajang balap FE menjadi tempat yang cocok untuk mengembangkan teknologi mereka, selain karena menyuguhkan kompetisi ketat.
Dikutip dari situs FIA Formula E, pada musim 2019-2020, ajang balap FE bahkan diisi oleh 8 tim pabrikan dan 3 tim privateer (semacam tim satelit di Formula 1) yang bakal berlomba.
Padahal di tahun yang sama, ajang balap Formula 1 hanya diikuti 5 tim pabrikan. Jelas ini jadi salah satu keuntungan, bahwa FE merupakan balapan yang cukup bergengsi.
Nama otomotif besar seperti Audi, BMW, DS Automobiles (Citroen), Jaguar, Nissan, Mercedes-Benz, Mahindra, dan Porsche jadi tim pabrikan yang turun pada musim balap tahun ini.
Sementara NIO, Venturi, dan Penske merupakan tim balap kenamaan yang sudah cukup lama bergelut di industri otomotif maupun motorsport.
Sedangkan, para pebalap FE memang kebanyakan diisi oleh nama-nama baru. Namun dari sekian banyak, terselip satu mantan pebalap Formula 1, dia adalah Felipe Massa.
Pebalap asal Brazil ini berkarir di ajang F1 sejak 2002 sampai 2017. Usai pensiun, ia malah mengumumkan kembali jadi pebalap dengan bergabung dengan Venturi Grand Prix pada 2018.
Sedangkan juara bertahan ajang FE dua musim terakhir merupakan pebalap asal Perancis bernama Jean-Eric Vergne, yang membalap bersama tim DS Techeetah.
Indonesia sendiri belum memiliki wakil pada ajang FE. Namun kabarnya Sean Gelael yang saat ini membela tim balap DAMS di ajang Formula 2 berpotensi bisa ikut serta. Sebab tim DAMS yang bermarkas di Perancis juga memiliki tim balap Formula E, bernama Nissan E.Dams.
Meski begitu belum diketahui apakah Sean bisa benar-benar ikut atau tidak. Karena jadwal Jakarta ePrix pada 6 Juni 2020 dikabarkan bentrok dengan jadwal balap Formula 2 di sirkuit Baku, Azerbaijan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/14/082200815/8-tim-pabrikan-ikut-serta-formula-e-diisi-sejumlah-pebalap-ternama