JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor yang belum lama dipasarkan, bisa saja harga bekasnya anjlok.
Ini terjadi pada beberapa motor yang dipasarkan di Indonesia, seperti Yamaha Mio S dan Mio M3 125, Suzuki Nex II, dan beberapa motor lainnya.
Darwin Danubrata, dari diler motor bekas Songsi Motor di bilangan Jagakarsa, Jakarta, mengatakan, ada beberapa faktor mengapa harga bekas motor yang belum lama dipasarkan bisa anjlok.
"Bisa dari perusahaannya, kalau dari perusahaannya mau menjaga harga bekasnya, mungkin bisa," ujar Darwin, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Darwin menambahkan, seperti Honda, suku cadangnya lebih gampang. Selain itu, kualitas mtoronya juga diakuinya lebih bagus.
"Kualitas dan brand image juga berpengaruh. Untuk warna, tiap tahun pasti ada warna baru. Jadi, harga sudah pasti turun harganya untuk warna yang lama. Tapi, itu selera masing-masing sih," kata Darwin.
Menurutnya, ada beberapa motor yang harga motornya bertahan karena warnanya. Contohnya, NMAX generasi kedua, yang speedometernya inverted dan sokbreker belakangnya pakai tabung.
"NMAX ini ada warna biru, hanya untuk produksi 2018 dan 2019. Motornya jarang untuk yang warna biru ini, jadi harganya bertahan," ujar Darwin.
Yosia Hermanto, dari diler motor bekas Talenta Motor di bilangan Palmerah Barat, Jakarta, mengatakan, desain juga sangat berpengaruh. Menurutnya, desain yang kurang maskulin bisa membuat harga bekasnya jadi anjlok.
"Mio S bentuknya kan kecil, sama kayak BeAT Pop. Sebab, pengguna motor mayoritas juga laki-laki. Jadi, model yang kurang maskulin sepertinya kurang laku," kata Yosia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/10/142400715/motor-baru-setahun-harga-bekasnya-bisa-anjlok