Kota berpenduduk 11 juta jiwa ini merupakan salah satu pusat industri dan bisnis terbesar di China, sekaligus rumah bagi sejumlah pabrikan otomotif global, di antaranya General Motors (GM), Nissan, Renault, Honda, dan Peugeot PSA Group.
Melansir CNN, kini seluruh produsen otomotif di Wuhan tidak bisa beraktivitas secara optimal. Bahkan, beberapa pabrik di antaranya sudah tutup sejak Kamis (23/1/2020), seperti Renault dan Honda.
Renault merupakan salah satu pabrikan besar di Wuhan yang memiliki kapasitas produksi 300.000 unit per tahun dengan jumlah pekerja sebanyak 2.000 jiwa. Di sana, Renault memproduksi SUV Kadjar dan Koleos.
Sementara Honda di Wuhan menyumbang sekitar 11 persen terhadap pendapatan grup pada Maret 2019 dan berhasil menjadi salah satu kontributor pendapatan terbesar di Asia.
Menurut juru bicara, keduanya akan membuka kembali pabrik secara normal pada 2 Februari 2020.
Sedangkan GM-SAIC dan PSA Group, meski tidak bisa beraktivitas secara optimal, masih tetap menunggu laporan dan rekomendasi pemerintah China. Namun, bila ada karyawan yang merasa tidak enak badan, dianjurkan untuk tidak datang untuk bekerja.
"Yang terpenting adalah kesehatan, produksi adalah yang kedua bagi tim ini," kata juru bicara GM, Jim Cain.
Sebagai informasi, semua pabrikan asing yang memproduksi mobil di China harus memiliki partner lokal, seperti GM dengan SAIC dan Dongfeng Motor Corporation.
Pabrik GM-SAIC di Wuhan memiliki sekitar 6.000 karyawan, atau sekitar 10 persen dari total tenaga kerja GM di China. Sementara itu, PSA Group menjual mobil Peugeot dan Citroen sebanyak 117.000 unit tahun lalu.
Selain mobil, perusahaan barang mewah yang biasanya untung besar saat tahun baru Imlek, seperti merek Louis Vuitton dan Gucci, harus siap-siap mengalami penurunan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/27/070200215/virus-corona-menyerang-otomotif-china-dan-dunia-lumpuh