JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang menjalar sebagian besar wilayah di Jabodetabek menyebabkan banyak kendaraan yang terendam banjir. Situasi ini jadi menyulitkan bagi para pemilik mobil, khususnya pemilik mobil matik.
Hermas Prabowo, teknisi ahli dari Worner Matic, bengkel spesialis matik, mengatakan, biaya servis atau perbaikan mobil matik lebih mahal dibanding mobil manual.
"Hal ini dikarenakan mobil manual perpindahan giginya dilakukan secara mekanis. Sedangkan pada mobil matik, perpindahannya dilakukan elektrik dengan dukungan modul kontrol atau TCM (Transmission Control Module)," ujar Hermas, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Hermas menambahkan, ada dua komponen yang tidak ada di transmisi manual tapi ada di transmisi matik, yaitu kelistrikan matik dan TCM. Tentu pengecekan dan perbaikan kedua komponen tersebut memiliki biaya tambahan.
Namun, untuk besaran biayanya, menurut Hermas tergantung dari tipe mobil dan matiknya. Biasanya, kisarannya biasanya ada di angka Rp 5 jutaan hingga Rp 15 jutaan.
"Sebab, ada perbedaan nilai investasi untuk teknologi matik dan non matik dari aspek kelistrikan dan komputer," kata Hermas.
Untuk itu, penanganan yang tepat waktu dan oleh orang yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga kerusakan tidak semakin parah.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/03/074200915/servis-mobil-matik-korban-banjir-lebih-mahal-dari-manual