KOMPAS.com- Kondisi ban serep kadang sering dilupakan oleh para pemilik mobil. Banyak yang hanya menempatkan ban serep di tempat yang sudah ada tanpa melakukan pengecekan dan perawatan.
Padahal keberadaan ban serep sewaktu-waktu dibutuhkan. Sehingga, kondisinya juga harus tetap terjaga, meskipun hanya sebagai ban cadangan saja.
Aftersales Support PT Astra International – PEUGEOT, Samsudin, mengungkapkan, ban serep memang hanya bertugas sebagai ban cadangan. Tak heran jika ban cadangan tersebut jarang mengaspal atau lebih banyak diam di dalam kabin.
Meski begitu, Samsudin menyarankan agar ban serep juga harus dijaga dan dicek kondisinya. Sehingga, jika sewaktu-waktu dibutuhkan bisa langsung digunakan.
“Pastikan kondisi ban cadangan normal saat disimpan. Jangan gunakan cairan pengkilap karena akan mempengaruhi kualitas ban yang jarang dipakai,” kata Samsudin kepada KOMPAS.com, Kamis (26/12/2019).
Samsudin menambahkan, upayakan menjaga kebersihan dan hindari penggunaan zat kimia untuk sekedar kosmetik belaka. Menurutnya, penggunaan zat kimia justru akan berdampak pada kondisi ban serta pelek.
“Jika ban tersebut kotor, pastikan cukup dilap dengan kain lap yang kering. Hal ini karena jika menggunakan kain lap basah, air bekas lap sangat mungkin mengendap,” ucapnya.
Kondisi ini, lanjutnya justru bisa menimbulkan karat pada pelek ban serep yang rata-rata gunakan pelat. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah kondisi dan kualitas ban serep itu sendiri.
“Jika kondisi ban serep sudah hampir tipis dan akan digunakan, pastikan posisi pasangnya wajib di belakang. Hal itu untuk hindari overstering ketika ban depan mendadak bocor atau pecah dijalan,” katanya.
Kemudian, saat mobil menggunakan ban serep yang tidak boleh dilupakan adalah batas kecepatan. Maka mobil dipastikan tidak melaju melebihi batas kecepatan yang disarankan saat menggunakan ban serep.
“Pastikan mobil saat jalan tidak melebihi kecepatan ban yang disarankan oleh ban serep. Tekanan angin juga diperhatikan, jika roda utama menggunakan spefikasi 32 bar, ban serep bisa diisi angin bertekanan hingga 50 bar,” tuturnya.
Hal ini sebagai antisipasi jika tekanan angin ban serep berkurang. Hal ini disebabkan ban lama diam sangat mungkin turun tekanannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/27/100200915/jangan-lupa-ban-serep-juga-perlu-dirawat