JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi ideal dalam berboncengan di sepeda motor ialah penumpang belakang duduk menghadap depan, kemudian membekap atau memeluk pengendara agar gerakan keduanya seirama.
Masalah di lapangan ialah posisi ini mungkin jadi kendala jika pengendara dan penumpangnya lawas jenis. Terutama pembonceng perempuan yang risih jika duduk rapat dengan laki-laki, apalagi yang bukan pasangan.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, bila tidak ingin memeluk pengendara, caranya bisa dengan menempelkan kedua lutut ke bagian pinggang pengendara.
"Mungkin risih karena bukan pasangan. Terus bagaimana, caranya kedua bagian dengkul harus membekap pinggul pengemudi. Jepitkan,” kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Dengan cara sederhana itu, lanjut Jusri, bisa menggantikan posisi rapat yang disarankan dalam posisi berkendara yang baik dan benar.
Jusri mengatakan, dari kacamata ajaran keselamatan berkendara, posisi pembonceng memang sangat penting sebab tugas penumpang ialah menyelaraskan gerakan tubuh dengan pengendara.
“Nah, posisi berkendara itu termasuk boncenger. Duduk yang paling ideal menghadap ke depan. Selain itu juga penumpang harus membekap atau memeluk pengendara, seperti menyatu,” kata Jusri.
Namun, bila posisi tersebut sulit untuk dilakukan dengan alasan bukan pasangan, maka pembonceng bisa melakukan posisi merapatkan lutut ke pinggang pengemudi. Ini adalah posisi paling ideal.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/26/120100615/trik-buat-perempuan-agar-tak-risih-saat-boncengan-motor