Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos Dampak Sepeda Motor Sering Gonta-ganti Merek Oli

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepercayaan yang melekat kuat di masyarakat ialah jangan berganti-ganti merek pelumas sepeda motor. Sebab hal tersebut dapat membuat kinerja mesin kurang optimal.

Faktanya, menurut Mia Krishna Anggraini, ex Coordinator Product Development Specialist Pertamina Lubricants, kepercayaan itu terbilang mitos. Pasalnya, teknologi pada pelumas sebetulnya memiliki material relatif sama.

"Teknologi pelumas mesin motor sebenarnya didasarkan pada beberapa bahan baku aditif dan base oil yang secara kimia relatif bersahabat satu sama lain, sehingga kemungkinan ketidakcocokan sebenarnya relatif kecil," kata Mia kepada Kompas.com, belum lama ini.

Terlihat, setiap produsen motor hampir tidak pernah menyarankan penggunaan merek tertentu. Karena saran yang diberikan lebih kepada spesifikasi oli, hal ini yang lebih penting dipatuhi oleh pemilik motor.

Misalnya produsen motor menganjurkan oli kadar SAE 10-40 maka hal itu yang diterapkan. Jangan menggunakan spesifikasi berbeda seperti memakai kadar SAE 20-40 karena berpengaruh pada kinerja mesin.

Mia mengatakan, berbeda kasusnya dengan teknologi pelumas mesin-mesin industri yang berbasis bahan baku yang cukup variatif. Sehingga jika ingin berganti merek baiknya juga melakukan pembilasan.

"Sehingga pembilasan atau flushing  diperlukan untuk menghindari efek samping ketidakcocokan secara kimiawi," katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/25/070200315/mitos-dampak-sepeda-motor-sering-gonta-ganti-merek-oli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke