JAKARTA, KOMPAS.com – Transmisi otomatis menawarkan kemudahan yang tak dimiliki transmisi manual. Walaupun lebih praktis, pemilik mobil harus memastikan kinerjanya tetap baik. Salah satunya dengan memantau keadaan oli transmisi.
Oli dalam transmisi matik tak hanya melumasi komponen penggerak tersebut, tapi juga berfungsi mengirimkan tenaga dari mesin ke roda, hingga membuat mobil berjalan.
Terutama pada transmisi otomatis dengan torque converter ataupun dual clutch. Kurangnya oli transmisi, tentu akan berdampak pada menurunnya performa transmisi.
Imam Choiri alias Apre, pemilik bengkel AP Speed di Cipinang Jakarta Timur, mengatakan setidaknya ada dua penyebab berkurangnya oli transmisi matik.
“Penyebab utama oli transmisi matik berkurang adalah karena kebocoran seal,” ujarnya saat ditemui Kompas.com belum lama ini.
Seal pada transmisi matik berfungsi sebagai penyekat antara komponen yang perlu mendapat pelumasan, dan komponen yang tidak memerlukan pelumasan. Seiring dengan waktu pemakaian, seal oli menjadi getas dan tak mampu lagi menyekat oli dengan baik.
“Itu bisa kapan saja terjadi, tapi umumnya saat mobil sudah berusia cukup lama, kebocoran bisa terjadi. Otomatis kapasitas pasti berkurang,” kata Apre.
Di samping itu, Apre juga mengatakan jika oli bisa berkurang lantaran terlalu lama tidak diganti. Hal ini terjadi karena proses penguapan akibat panas mesin yang menjalar ke girboks.
“Karena komponen transmisi matik pasti akan mengalami panas, maka ada potensi oli transmisi menguap. Apalagi oli yang sudah lama tidak diganti juga menurun performanya, hal ini yang bikin oli makin cepat berkurang dan mengakibatkan komponen matik cepat rusak,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/07/174200715/ganggu-kinerja-transmisi-ini-dua-penyebab-oli-matik-berkurang