JAKARTA, KOMPAS.com – Selain melihat dari kondisi fisik, lewat lelehan di bagian kolong girboks dan kondisi oli pada dipstick. Untuk mengetahui kondisi transmisi pada mobil matik, bisa dilakukan dengan cara mengendarainya langsung.
Imam Choiri alias Apre, pemilik bengkel AP Speed di Cipinang Jakarta Timur, mengatakan, langkah awalnya bisa dengan mencoba semua fungsi perpindahan tuas transmisi.
Coba pindahkan transmisi ke semua posisi dalam kondisi mesin menyala. Kondisi masih normal jika perpindahan dapat dilakukan dengan mudah, dan tidak terdapat entakan yang keras saat dipindah ke salah satu gigi.
“Kalau ada entakan keras, berarti ada kerusakan di bagian internal transmisi, atau bisa juga ada kerusakan di ECU. Sebaiknya hindari mobil bekas yang mengalami hal ini, karena biaya perbaikan transmisi dan ECU cukup mahal,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (4/12/2019).
Kemudian, pastikan saat transmisi melakukan perpindahan gigi secara otomatis, tidak ada getaran berlebih pada tuas transmisi.
“Selain itu, perhatikan jeda saat transmisi dipindah, hingga transmisi memberi respons. Kalau kelamaan pasti ada masalah, normalnya jeda tidak lama, paling lama sekitar dua detik,” ucap Apre.
Lantas saat dibawa berkendara, pastikan mobil matik langsung merespons baik saat Anda melakukan kickdown. Jika akselerasi melemah, atau putaran mesin meninggi, tapi kecepatan tidak meningkat signifikan, bisa jadi kampas kopling mulai habis.
“Itu gejala selip, paling parah bisa sampai tidak kuat menanjak saat berada di tanjakan. Solusinya harus ganti kampas kopling, selain selip, tanda lainnya juga bisa muncul bunyi kasar dari sekitar girboks,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/05/102200415/begini-deteksi-kerusakan-transmisi-matik-pada-mobil