JAKARTA, KOMPAS.com - Selain sepeda motor bermesin konvensional, ajang IIMS Motobike Expo 2019 juga turut mendatangkan beberapa pemain motor listrik. Mulai dari yang sudah memiliki nama besar, sampai pamain baru layaknya BF Goodrich.
BF Goodrich sendiri merupakan merek motor listrik buatan Semarang, Jawa Tengah. Peredaranya belum terlalu banyak, lantaran bran ini baru memulai karir di segmen motor listrik jelang pertengahan 2019.
Ada empat model yang diboyong oleh BF Goodrich, dua berbentuk skutik listrik, satu model perpaduan sepeda kayuh, dan paling menarik adalah produk BF CG yang dirancang layaknya motor kustom bergaya Cafe Racer.
"Untuk model ini memang kami buat kustom, sebenarnya semua model juga kita rancang bangun atau rakit sendiri di Semarang. Untuk beberapa komponen masih impor terurai, seperti baterai, dinamo, dan lainnya dari China, setelah itu kita susun sendiri," ucap Dian Swastia Jaya, selaku Sales Manager BF Goodrich saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (30/11/2019)
Dian mengatakan, dari sektor sasis, model BF CG memang digarap menggunakan pola dari Honda CB, namun buka berarti memakai limbahnya, tapi hanya sekadar mengambil lekukan desainnya saja.
Sementara untuk beberapa sektor lain, seperti suspensi depan, lengan ayun, setang, tangki, jok, kak-kaki, serta kelistrikan, murni dirancang sendiri.
Untuk spesifikasinya, motor ini dilengkapi dengan baterai lead-acid 72V20AH dengan tenaga motor 2.000 W. Menurut Dian, cafe racer listrik ini memilik kecepatan maksimal hingga 58 kpj.
Dalam kondisi baterai penuh, motor ini diklaim mampu menjelajah hingga 60 km. Sedangkan untuk pengisian baterainya sendiri membutuhkan waktu kurang lebih enam sampai tujuh jam.
Menurut Dian, rancang bangun untuk model CB ini memang sengaja dibuat untuk menawarkan nuansa klasik dan retro bagi calon konsumen. Sayangnya, meski sudah dipasarkan, sayangnya motor ini dijual tanpa surat-surat, alias tidak ada STNK dan BPKB.
"Untuk model ini sudah ready, harganya kami pasarkan Rp 19,8 juta. Untuk surat-surat sampai saat ini memang belum ada, karena sebenarnya juga kami sedang melakukan permohonan uji tipe di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tapi antreanya panjang sekali," ujar Dian.
Lantaran itu, untuk sementara waktu ini, Dian lebih memasarkan produk-produknya untuk ke penghobi. Namun demikian, pemesanannya juga sudah cukup banyak, bahkan beberapa unit juga sudah diambil oleh PLN yang berada di daerah-daerah.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/30/144200715/bergaya-honda-cb-motor-listrik-ini-dibanderol-kurang-dari-rp-20-juta