JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Group bersama beberapa produsen otomotif Jepang bertemu dengan Kementerian Perindustrian ( Kemenperin) menyatakan komitmen menguncurkan investasi Rp 33 triliun di bidang otomotif.
Toyota sendiri bakal mengucurkan investasi sebesar Rp 28,3 triliun untuk jangka waktu lima tahun sampai 2024 atau 2025. Dengan salah satu fokus investasi yaitu mengembangkan kendaraan elektrifikasi.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor ( TAM), mengatakan, rencana investasi tersebut merupakan investasi yang kedua. Sebelumnya Toyota sudah melakukan hal sama saat masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Bisa dikatakan ini yang kedua, sebelum Pak Jokowi waktu itu zaman Pak SBY pernah disampaikan juga komitmen Toyota untuk investasi di Indonesia, waktu itu sebesar kira-kira Rp 20 triliun," kata Anton di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Anton mengatakan, investasi tahap pertama tersebut sudah berjalan dan tuntas pada 2019. Karena itu Toyota Group kemudian melanjutkan investasi tahap kedua yang direalisasikan dengan pertemuan pada pertengahan November lalu.
"Sampai 2019 saya kira angkanya sudah tercapai yaitu Rp 20 triliun. Kini Toyota menyampaikan paket investasi yang kedua kira-kira Rp 28 triliun, yang berlangsung sampai 5 tahun ke depan, jadi 2024 atau maksimum 2025," kata Anton.
Anton mengatakan, rencana investasi baru itu akan mulai terlaksana mulai tahun depan. Sebab pada tahun ini masih terkait dengan informasi sebelumnya, atau rencana yang diteken saat presiden SBY.
"Semoga dalam lima tahun ke depan terlaksana, tapi sekali lagi ini rencana, jadi bisa berubah, bisa bertambah atau bekurang, tapi yang pasti ini komitmen Toyota Group di Indonesia tidak hanya melihat Indonesia sebagai pasar tapi juga industri otomotif," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/25/152400715/toyota-pernah-investasi-rp-20-triliun-zaman-sby