Perbedaan BMW 320i Sport dan 330i M Sport

JAKARTA, KOMPAS.com - BMW 320i Sport resmi meluncur di Indonesia. Sedan dengan banderol Rp 849 juta off the road ini, hadir menemani sang kakak yaitu BMW 330i M Sport yang meluncur Agustus lalu di GIIAS 2019.

Lahir dari satu trah, BMW mengatakan keduanya berbeda jenis. BMW 330i M Sport untuk pecinta adrenalin, sedangkan BMW 320i Sport buat yang masih kompromi, kencang harian dan enak dikemudikan.

Jodie Otania, Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia, mengatakan, jangan fokus pada apa yang tidak dipunyai antara satu-sama lain. Karena setiap karakter pengguna BMW itu berbeda-beda.

"Setiap karakter pengguna BMW itu berbeda-beda, jadi mereka punya keinginan dan permintaan yang berbeda. BMW M Sport itu sangat detail, setirnya, fitur, M Sport lebih tinggi," kata Jodie di Jakarta, Senin (14/10/2019).

Perbedaan signifikan ada di eksterior. BMW 320i Sport mengadopsi NACA air intake baik di depan dan belakang. Bahasa desain sporti ini tidak hanya meningkatkan tampilan tapi diklaim berpengaruh pada aerodinamika.

"Kalau dilihat di bagian depan ada NACA air intake jadi kalau dilihat dari depan berbeda dengan 330i M Sport di belakang juga ada NACA air intake. Jadi kita bisa lihat banyak memakai fitur dari M Sport," kata Jodie.

Perbedaan lain yaitu tenaga mesin. Keduanya mengusung jantung 2.0 liter tapi powernya berbeda. BMW 330i M Sport bertenaga 258 tk dan torsi 400 Nm, sedangkan sang adik menghasilkan 184 tk dan torsi maksimal 300 Nm.

"BMW 320i Sport ini buat mereka yang tidak membutuhkan performa terlalu tinggi. Jadi mereka yang ingin menggunakan kendaraan sehari hari tapi tetap efisien di BBM. Jadi memang kita kasih pilihan ke konsumen, karena tidak semua suka balapan dan adrenalin," kata Jodie.

Beberapa fitur canggih BMW 320i Sport yaitu ada parking asisstant/reversing assistant. Teknologi ini jembatan ke era otonomos. Pengemudi cukup menjaga kecepatan mobil untuk mundur dan bermanuver dengan bantuan komputer.