[POPULER OTOMOTIF] Harga Jimny Bekas Tembus Rp 500 Juta | Daihatsu Rela Sigra Jadi Taksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki Jimny generasi terbaru mendapatkan sambutan sangat positif dari masyarakat Indonesia. Konsumen yang ingin membeli harus rela antre hingga bertahun-tahun.

Sebagai alternatif, ada pedagang mobil bekas menjual Jimny. Namun harganya sangat tidak masuk akal, yaitu tembus Rp 500 juta. Banderol itu lebih mahal dibandingkan versi baru yang dijual Rp 350 jutaan.

Selain itu, informasi yang tak kalah menarik lainnya, yakni Daihatsu tidak masalah mobilnya digunakan sebagai taksi. Sebagai contoh, Sigra oleh Express.

Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal Otomotif pada Minggu 13 Oktober 2019:

1. Harga Jimny Bekas Tembus Rp 500 Juta, Lebih Mahal dari Barunya

Kehadiran Suzuki Jimny di Tanah Air memang cukup fenomenal. Mobil sport utility vehicle (SUV) legendaris asal Jepang tersebut pun mendapat animo yang sangat tinggi dari para penggemarnya. Bayangan saja, antrean indennya saat ini sudah berkisar tiga sampai empat tahun.

Artinya, masyarakat yang memesan Jimny saat ini, baru bisa mendapatkan mobil tersebut empat tahun mendatang. Kondisi ini pun menjadikan peluang bagi sebagian orang untuk meraih keuntungan.

Mulai dari menawarkan harga lebih tinggi dengan iming-iming mendapatkan unit lebih cepat.

2. Daihatsu Rela Mobilnya Jadi Taksi

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengaku sejauh ini belum memiliki kerjasama dengan perusahaan taksi manapun. Namun, bukan berarti bahwa salah satu produsen mobil raksasa ini anti menjadikan produknya sebagai transportasi umum.

Demikian disampaikan Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra saat dimintai konfirmasi tentang Daihatsu Sigra yang siap dijadikan armada baru untuk taksi Express, bernama Next.

"Silahkan saja, kita welcome. Tentu, segala bentuk kerjasama yang menghasilkan penjualan, dampaknya akan menaikkan jumlah penjualan. Tapi sejauh ini belum ada pembelian atau kerjasama dari perusahaan taksi," katanya di Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019).

3. Mengenal Lebih Dekat Aprilia GPR 250, Motor China Rasa Eropa

Belum lama ini, Aprilia memperkenalkan produk terbarunya di China. Produk baru tersebut adalah motor sport full fairing dengan kapasitas mesin 250 cc.

Ada alasan mengapa Aprilia memilih China untuk memasarkan motor tersebut. Untuk masuk ke pasar Asia, pabrikan motor asal Italia tersebut ternyata sudah melakukan kerja sama atau joint venture dengan produsen motor asal China bernama Zongshen.

Selanjutnya, Zongshen dan Aprilia mendirikan perusahaan bernama Zongshen Piaggion Foshan Motorcycle Enterprise Co., Ltd.

4. Harga Motor Trail Tidak Berubah di Oktober 2019, Mulai Rp 20 Juta

Rencana kenaikan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) menjadi 12,5 persen di wilayah DKI Jakarta tidak membuat produsen roda dua menaikkan harga segmen motor dual purpose-nya.

Bulan Oktober 2019, semua motor penggaruk tanah belum ada koreksi harga. Motor masih dibanderol sekitar Rp 20 juta hingga Rp 170 juta, untuk yang memiliki mesin 250 cc.

Model terlaris kelas 150 cc milik Honda, CRF150L, masih bertahan di Rp 33.637.000. Begitu pula dengan rival terberatnya, Kawasaki KLX150, yang harganya dipatok mulai Rp 30.100.000 sampai Rp 36.300.000.

5. Honda Masih Bersandar pada Brio

PT Honda Prospect Motor (HPM) mencatat pertumbuhan penjualan positif di tiga bulan pertama semester kedua 2019, yakni dari Juli hingga September.

Jumlah pencapaiannya diklaim lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Selama tiga bulan tersebut, Honda berhasil menjual 38.152 unit mobil di Indonesia, sedikit lebih besar dari data tahun lalu yang hanya 37.422 unit.

Penyumbang utama datang dari keluarga city car, yakni Brio. Dalam waktu tiga bulan, Honda meraih penjualan Brio sebanyak 18.466 unit. Dari jumlah tersebut, Satya yang paling laris diserap pasar, yakni 14.200 unit, dan sisanya oleh Brio RS.