Palembang, KOMPAS.com – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sudah mulai memasarkan mobil berteknologi elektrifikasi, Outlander Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV) sejak Juli 2019 lalu. Perlahan tapi pasti, pesanan sport utility vehicle (SUV) bermesin konvensional dan motor elektrik ini terus naik.
“Sampai saat ini total surat pemesanan kendaraan (SPK) Outlander PHEV sudah mencapai 50 unit,” kata Michimasa Kono, Direktur Penjualan dan Pemasaran MMKSI di Palembang, Kamis (5/9/2019).
Jumlah 50 unit ini tercatat terus mengalami peningkatan dari posisi Juli hanya terpesan 40 unit. Meskipun pelan, Kono-san mengatakan, tujuan utama Mitsubishi memasarkan Outlander PHEV ke Indonesia, bukan pada volume penjualan.
“Ini merupakan pesan yang penting untuk Indonesia. Kami mau berkontribusi, memberikan pesan agar orang memikirkan masa depan industri otomotif di Indonesia,” kata Kono.
Naoya Nakamura, Presiden Direktur MMKSI, mengatakan, kendaraan listrik merupakan tren global, bukan cuma di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Setiap pelaku industri otomotif mau ikut masuk terjun, mulai dari China, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
Di Indonesia, kata Nakamura, memang sudah diterbitkan Pepres soal kendaraan listrik, namun masih perlu regulasi yang lebih detail untuk mampu mendorong kendaraan listrik melaju di Indonesia.
“Mitsubishi merupakan merek yang tidak mau menunggu sesuatu terjadi, tapi kami adalah merek yang mewujudkan sesuatu terjadi. Ini mengapa kami meluncurkan Outlander PHEV, meksipun tanpa menikmati insentif pajak,” kata Nakamura.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/06/120200415/tanpa-insentif-50-unit-mitsubishi-outlander-phev-terjual