TANGERANG, KOMPAS.com - Setiap pameran otomotif selalu melibatkan banyak profesi, mulai orang yang bertugas menyiapkan dan membuat stan, wanita-wanita cantik sebagai usher, hingga petugas pembersih lantai serta bodi mobil.
Masing-masing memiliki peran sangat penting demi keberlangsungan pameran. Namun, ada satu lagi pekerjaan yang tidak bisa dilupakan, yaitu kehadiran Master of Ceremonies (MC), karena hampir setiap merek ketika mempersentasikan atau mengenalkan produk baru dibantu oleh pembawa acara.
Tugas seorang MC pun tidak mudah, bukan cuma bermodalkan tampang yang cantik dan seksi, tetapi selain harus menguasai produk yang akan diluncurkan, mereka juga wajib membuat suasana menjadi lebih intim dan bersahabat.
Begitu juga di pameran otomotif GIIAS yang berlangsung pada 18 hingga 28 Juli 2019 di ICE, BSD, Tangerang. Setiap agen pemegang merek (APM) memiliki MC untuk membawakan acara, dan rata-rata wanita yang memiliki paras cantik.
Salah satunya, pembawa acara di stan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Merek otomotif asal Jepang itu selalu menggunakan jasa MC bernama Sophia Tobing.
Wanita kelahiran 18 Januari 1986 ini sudah lama berkecimpung menjadi pembawa acara di dunia otomotif.
"Kalau aku orangnya senang dengan dunia otomotif. Waktu dulu pertama jadi MC ke otomotif pada 2007, sampai sekarang masih dipercaya oleh merek otomotif," ujar Sophia ketika berbincang dengan Kompas.com di lantai pameran GIIAS 2019, Senin (22/7/2019).
Selama membawakan acara otomotif, termasuk di pameran GIIAS seperti ini menurut Sophia selalu merasa senang karena bisa bertemu dengan banyak orang dengan beragam profesi, mulai wartawan, para pejabat, hingga petinggi dari merek itu sendiri.
"Aku lebih banyak sukanya, justru tidak pernah merasakan dukanya selama aku menjadi MC. Tantangannya, kita harus selalu mengetahui informasi apa yang paling baru di dunia otomotif, termasuk produk yang akan diluncurkan dalam acara itu," kata dia.
Paling penting, kata wanita yang akrab disapa Sophia itu bukan hanya mengandalkan paras cantik, tetapi wajib menguasai produk atau mobil yang akan meluncur di acara itu.
"Kebiasaan aku selalu membawa spesifikasi atau poin penting dari mobil itu sendiri. Selebihnya bisa sambil baca, dan paling penting lagi harus membawa suasana asik dan gestur tubuh juga tidak kaku atau harus luwes agar enak dilihat," ucap Sophia.
Pernyataan senada juga diungkapkan Carina sebagai pembawa acara di stan Toyota Astra Motor (TAM). Wanita kelahiran Cianjur 15 Mei 1984 itu juga sudah lama bergelut menjadi MC di dunia otomotif nasional.
"Seru sekali bisa menjadi MC di acara otomotif, sama sekali tidak pernah merasakan dukanya," kata Carina ketika ditemui Kompas.com di tempat yang sama.
Salah satu tantangan yang sering dialami, kata wanita berdarah Sunda itu hanya ketika harus menghafalkan produk yang akan diluncurkan, terkadang waktunya 10 atau 30 menit sebelum acara dimulai.
"Jadi kita harus tahu dulu seluk beluk dari produk atau mobil yang akan diluncurkan itu. Hanya itu tantangannya, tetapi selama ini berjalan dengan baik tanpa pernah mengalami masalah," ucap Carina.
Tarif
Bicara mengenai penghasilan, tidak semua pembawa acara memiliki tarif yang sama. Nominal pendapatan atau tarif berbeda-beda tergantung dari pengalaman dan juga waktu hingga perusahaan.
Bahkan, menurut Sophia bisa dilihat dari acara karena MC untuk peluncuran produk, pameran, hingga test drive ke luar kota punya tarif yang berbeda-beda.
"Tergantung, karena kita juga harus menyesuaikan dengan acaranya itu sendiri," kata Sophia.
Caria juga mengatakan demikian, paling utama bisa dilihat dari pengalaman, karena biasanya yang sudah lama menjadi pembawa acara tarifnya akan lebih besar.
"Sepengetahuan aku beragam kalau bicara tarif, mulai Rp 5 jutaan sampai puluhan juta rupiah dalam satu kali membawakan acara. Balik lagi tergantung acara, dan juga perusahaan yang mengundang kita untuk menjadi MC," ucap dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/23/090200115/peran-mc-di-pameran-otomotif-bukan-sekadar-punya-paras-cantik