TANGERANG, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya di dunia PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menampilkan mobil konsep hybrid bernama HYFun di ajang GIIAS 2019. Mobil yang digadang-gadang menjadi calon MPV hybrid murah ini hadir dengan tampilan yang cukup atraktif.
Kehadiran HY-Fun pun menjadi sinyal kuat bila ke depannya mobil ini akan segera masuk ranah produksi. Apalagi sebelumnya sudah ada wacana bila antara Daihatsu dan Toyota akan berkolaborasi membuat MPV hybrid untuk pasar Indonesia pada 2022 mendatang.
Saat menyingung soal rencana produksinya, Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra, enggan memberikan banyak komentar. Menurut Amel, salah satu tujuan ditampilkannya HYFun dalam pameran nasional ini memang untuk melihat animo dari pengunjung GIIAS.
"Mobil konsep ini kita bawa untuk melihat tanggapan dari masyarakat Indonesia, tren dunia juga arahnya ke sana. Kita mau lihat kalau dikeluarkan mobil seperti ini apa gimana responnya," ucap Amel kepada media saat pengenalan HY-Fun di ICE, BSD, Tangerang, pekan lalu.
Menurut Amel, mobil konsep yang ditampilkan Daihatsu saat ini merupakan jenis baru. Bahkan Amel menolak bila HYFun disebut-sebut sebagai calon penerus dari Xenia alias Xenia masa depan.
Meski desainya mengusung model MPV, tapi Amel mengatakan kapasitas tampungnya tidak tujuh penumpang, sehingga kabin menjadi lebih lapang. Desain ini dibuat untuk menyesuaikan perkembangan tren saat ini yang yang cocok untuk kalangan milenial.
"Jenisnya mobil baru, kita pelajari karena ke depannya itu kan generasinya lebih banyak kaum milenial. Jadi kita tampiklan sebuah MPV tapi peruntukannya untuk milenial, mereka suka atau tidak," kata Amel.
Senada dengan Amel, Executive Officer RnD ADM Pradipto Sugondo, juga menjelaskan bila status dari MPV Hybrid tersebut masih dalam tahap study. Sementara untuk bisa masuk ke jenjang produksi waktunya masih cukup panjang.
"Sekarang ini kita hanya study dan kajian dulu, karena untuk sampai ke produksi itu butuh proses yang tidak sebentar. Dari mobil konsep lalu direalisasikan sampai produk bisa makan waktu antara lima sampai tujuh tahun bila memang akan diproduksi ya," ujar Pradipto.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/22/150200515/mpv-hybrid-murah-daihatsu-bukan-penerus-xenia