Kerja Sama Toyota dan BYD Bisa Terasa ke Indonesia

Kedua perusahaan ini akan bekerja sama untuk memproduksi kendaraan listrik dan produksi baterai untuk pasar otomotif global lima tahun mendatang.

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, menjelaskan, kerja sama kedua pihak bisa diterjemahkan terhadap keseriusan untuk menggarap pasar otomotif di segmen kendaraan listrik.

"Ini terlihat misalnya dari kegiatan Hybrid Day kemarin (19/7/2019) yang kita lakukan. Sebelumnya tidak pernah seramai ini, tapi kegiatan kemarin bahkan dihadiri wakil dari TMC, Toyota Thailand, dan Asia Pasific. Ini tanda Toyota serius ke pasar masa depan," ucap Soerjo yang ditemui Sabtu (21/7/2019).

Soerjo mengungkapkan bila dikaitkan dengan perusahaan seperti BYD, atau sebelumnya ada Panasonic untuk baterai, tentu hal tersebut ada hubungannya dengan pengembangan produk kendaraan ramah lingkungan.

Kesiapan industri masa depan untuk kendaraan listrik ini juga sudah ditunjukkan Menteri Perindustrian dan Gaikindo dalam pertemuan G20 yang memperlihatkan potensi industri otomotif Indonesia yang menjanjikan. Dari situ harapannya akan ada investasi yang masuk mulai dari Jepang, Eropa, bahkan India.

"Jangan lupa target 2025 juga kita 20 persen akan berupa produksi kendaraan listrik. Kita tunggu saja kelanjutan dari pembicaraan tersebut dimana Toyota Grup akan mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia," ucap Soerjo.

Toyota sudah menargetkan akan menggarap penjualan sekitar 5,5 juta unit kendaraan listrik yang dilakukan secara global hingga 2025. Kerja sama dengan BYD antara lain sebagai langkah Toyota masuk ke pasar China dan kendaraan listrik.