Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemana Perginya Bebek 2-Tak, F1ZR, Force 1 dan Satria?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada era 1990-an, motor bebek masih dijagokan banyak APM, termasuk juga yang menggunakan mesin 2-tak. Bahkan, beberapa bebek 2-tak ini sempat merajalela di Tanah Air. Namun, sekarang ini populasinya semakin tak terlihat.

Beberapa di antara bebek 2-tak yang pernah merajalela, antara lain Yamaha Force 1, Yamaha F1ZR, Suzuki Satria, dan Suzuki Tornado. Keempat bebek ini dulunya menjadi motor idola para remaja.

Mengutip data dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), tercatat rentang periode tahun 1995-2005, Suzuki mampu menjual Tornado lebih dari 200.000 unit dan Satria sekitar lebih dari 350.000 unit.

Andi, pemilik bengkel Blue Tech di daerah Kendal, Jawa Tengah, yang sering merestorasi motor bebek 2-tak, mengatakan, sekarang ini populasi bebek 2-tak semakin susah dan harga jual semakin tinggi.

"Untuk Suzuki Satria, paling banyak mungkin adanya di daerah Jawa Tengah. Sebab, dari setiap acara komunitas, yang datang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur itu banyak," ujar Andi, ketika dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Andi menambahkan, Satria 2-tak di Jawa Barat juga cukup banyak dan menyebar. Namun, kebanyakan bukan komunitas, jadi sulit untuk diprediksi.

Sementara untuk bebek 2-tak Yamaha, menurut Reddy Dwi Prasetyo, mekanik GNR Motor yang juga sering mengoprek bebek 2-tak, tak sedikit unitnya yang semakin langka.

"Di Magetan, Yamaha F1Z-R ada banyak, bahkan dijuluki Kampoenk F1Z-R," kata pemuda yang akrab disapa Giz tersebut.

Giz yang sering merestorasi bebek 2-tak ini mengatakan, untuk urusan harga tidak ada kata harga pasaran. Semuanya tergantung dari kondisinya, karena beberapa tipe ada yang langka. Sementara untuk suku cadang dan bodi-bodi, Giz bilang di pasaran masih lumayan banyak tersedia.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/10/172821415/kemana-perginya-bebek-2-tak-f1zr-force-1-dan-satria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke