JAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dari 10 persen menjadi 12,5 persen berpengaruh pada penjualan sepeda motor. Wacana yang diusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini diharapkan bisa berlaku mulai tahun ini.
Pengaruh atas kebijakan tersebut diperkirakan akan terjadi di wilayah Jawa-Bali sebagaimana dipaparkan Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI). Sebab, harga jual kendaraan sepeda motor bakal ikut naik.
"Selama ini kalau memang terjadi kenaikan BBN, harga motor juga akan ada penyesuaian," ungkap Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Baca Juga : Kenaikan Bea Balik Nama Kendaraan Diterapkan Tahun Ini
Namun Anton masih belum bisa memperkirakan pergerakan atau dampak pasar kendaraan sepeda motor atas kenaikan BBN-KB yang akan terjadi nanti. Diakui, info rencana itu belum sampai ke manajemen Yamaha Indonesia sampai saat ini.
"Kami belum bisa berkomentar terkait wacana ini karena memang belum dapat informasi lengkapnya seperti apa. Namun memang akan berpengaruh kepada harga jual motor kalau BBN naik," jelas dia.
Baca Juga : Kenaikan Bea Balik Nama Berpengaruh ke Penjualan Motor
Perlu diketahui, YIMM tahun ini telah melakukan penyesuaian harga produk sepeda motornya, tepatnya di pertengahan Maret 2019 lalu. Terkait besaran kenaikan tersebut, Anton enggan menyebutkannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/06/26/150200015/yamaha-tanggapi-rencana-kenaikan-bea-balik-nama