JAKARTA, KOMPAS.com - Deputy CEO Toyota Corp Susumu Matsuda, mengklaim bahwa Toyota dan Daihatsu berkeinginan memproduksi mobil hybrid di Indonesia pada 2022. Rencana ini disampaikan Matsuda kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu.
Matsuda juga mengatakan bila kendaraan hibrida yang akan diproduski bersama dengan Daihatsu nanti akan berjenis multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV).
"Kami menilai kedua jenis tersebut yang akan lebih diminati konsumen di Indonesia. Kamis sedang mempersiapkan produksinya," kata Matsuda dalam keterangan resmi Kemenperin beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal ini, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan belum mengetahui adanya pembicaraan itu. Termasuk soal rencana hibrida untuk SUV atau MPV.
"Saya belum tau pembicaraan itu dalam konteks pengembangan untuk produk yang mana. Karena kalau bicara dalam pengembangan produk, kita (Toyota) mengenal segala macam sumber energi, bahkan produk-roduk kita bukan hanya hybrid atau listrik saja, ada juga yang bahan bakar hidrogen," ucap pria yang akrab disapa Soerjo kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2019).
Menurut Soerjo, bila melihat dari sisi pembicaraaan pengembangan mesin penggerak, Toyota pada dasarnya sampai saat ini memang terus melakukan pengembangan untuk semuanya. Baik itu untuk kenedaraan listrik, hibrida, bahkan sampai hidrogen.
Sementara untuk penerapan akan ditempatkan pada mobil atau unit yang mana, menurut Soerjo hal tersebut sangat tergantung pada dua hal, yakni dari konsumen dan pemerintahnya seperti apa.
"Pada intinya akan kembali pada kesiapan konsumennya sendiri serta bagaimana arah dari pemerintah. Kalau pemerintah inisiatifnya ke elektrifikasi, konsumen ini bagaimana kesiapannya, jadi saya tidak bisa jawab ini nantinya untuk pengembangan unit yang mana," kata Soerjo.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/06/13/073400515/reaksi-toyota-soal-produksi-mobil-hybrid-bersama-daihatsu