JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki Ignis pertama kali dijual di Indonesia pada April 2017. Mobil kota (city car) tersebut sampai sekarang masih berstatus impor utuh alias completely built up (CBU) dari India.
Selang beberapa bulan diluncurkan di Indonesia, merek otomotif asal Jepang itu mengumumkan bahwa peluang Ignis untuk dirakit lokal cukup besar, asalkan penjualan per bulan sesuai dengan yang diharapkan.
Alhasil, penerimaan masyarakat cukup bagus bahkan langsung menjadi pemimpin di kelas city car, mengalahkan Honda Brio. Tetapi, janji untuk diproduksi lokal sampai sekarang tak kunjung terealisasi.
Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sempat mengatakan bahwa belum ada keputusan dari prinsipal.
"Kami belum mendapatkan respon lagi dari prinsipal. Mereka hanya bilang kita pelajari dulu lebih mendalam soal rencana itu," ucap Setiawan belum lama ini ketika berbincang dengan Kompas.com di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ketika ditanyakan kembali mengenai rencana itu, Donny Saputra Direktur Pemasaran 4W PT SIS juga masih belum bisa memastikan kapan Ignis bisa dirakit lokal di pabrik Suzuki di Indonesia.
"Masih belum ada informasi lanjutkan mengenai hal itu. Masih tetap sama, kita membawanya dari India dulu," ucap Donny ketika berbincang dengan Kompas.com di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019) malam.
Mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) distribusi dari pabrik ke diler, Ignis dalam dua bulan pertama tahun ini hanya terdistribusi 935 unit atau anjlok 62,79 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2018 yang mencapai 1.513 unit.
"Penjualannya juga sedang turun, terkait pasokan dari India dan juga kondisi politik yang menjadikan konsumen lebih menahan diri dulu dalam membeli mobil, setelah ini kami optimis pasar akan tumbuh lagi," ujar Donny.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/24/100300315/suzuki-ignis-yang-tak-kunjung-dirakit-lokal