JAKARTA, KOMPAS.com - Produk mobil China belakangan tengah gencar membanjiri pilihan mobil bagi masyarakat Indonesia. Sebut saja Wuling dan DFSK yang secara beruntun menawarkan produk baru melalui SUV Almaz dan Glory 560 dengan tawaran harga yang cukup kompetitif.
Rentang harga yang kompetitif ini semula dikhawatirkan dapat mengganggu pasar mobil SUV bekas. Namun dari beberapa pedagang yang Kompas.com temui, kekhawatiran tersebut tidak ada.
“Orang masih melihat-lihat dan menunggu untuk produk SUV China ini. Memang sekarang harganya mirip dengan mobil bekas. Tapi saya rasa konsumen masih pilih model yang di atasnya dari merek Jepang,” ucap pedagang mobil bekas dari Langgeng Indah Makmur MGK Kemayoran, Daniel Libianto, Senin (1/4/2019).
Daniel mengungkapkan saat ini dengan rentang pilihan harga baru SUV China, konsumen dapat memilih beberapa model mobil bekas baik dari SUV maupun MPV. Ini karena di rentang harga Rp 250 juta sampai Rp 300 juta beragam pilihan model dapat ditemui di showroom mobil bekas.
Hal yang sama juga diungkapkan pedagang mobil bekas ARS Autocar Duren Sawit, Arias. Menurutnya masing-masing pasar memiliki konsumennya sendiri dan tidak akan mengganggu satu sama lain.
“Orang berpaling ke mobil China pasti ada. Tapi itu kembali ke preferensi masing-masing. Ada dengan Rp 300 juta bisa dapat mobil Jepang bekas, ada juga mau baru dengan merek China,” ucap Aris.
Aris mengungkapkan dari pantauannya, pasar mobil China cukup ramai di kawasan pinggiran kota. Terutama di keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.
“Karena konsumen seperti ini punya prinsip pakai mobil hanya dalam waktu dua sampai tiga tahun. Setelah itu ganti. Ini ramai ke arah Karawang dan Cikarang penjualan mobil China terhitung baik. Jadi tidak akan ganggu, masing-masing ada dunianya sendiri,” ucap Aris.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/04/02/130200115/ada-suv-baru-wuling-dan-dfsk-pasar-mobil-bekas-masih-aman