JAKARTA, KOMPAS.com - Dongfeng Sokonindo (DFSK) tetap percaya diri bermain di segmen sport utility vehicle (SUV) di Indonesia. Sebagai bukti keseriusannya, merek otomotif asal China itu kembali meluncurkan model di kelas itu dengan menghadirkan Glory 560.
Model tersebut diposisikan sebagai low sport utility vehicle (LSUV) atau DFSK menyebut SUV kompak. Otomatis, DFSK kini punya dua produk di kelas SUV medium dengan Glory 580 dan LSUV melalui model Glory 560.
Padahal, pasar paling besar di Tanah Air adalah low multi purpose vehicle (LMPV) yang secara data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun lalu saja tumbuh 2,10 persen menjadi 259.131 unit.
Lantas sebenarnya apa yang menjadi alasan DFSK berani bermain di segmen SUV di Tanah Air, padahal di negara asalnya juga memiliki model MPV. Kenapa tidak bermain di pasar itu?
Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile Franz Wang menjelaskan, di China sendiri hadir sebagai merek yang fokus menjual SUV, meskipun memiliki model MPV.
"Belum lagi pertumbuhan SUV di Indonesia kami nilai cukup bagus, sehingga kami yakin pasar ini ke depan akan terus berkembang," ujar Franz belum lama ini di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Franz menambahkan, pertumbuhan tercepat yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sekarang ini adalah SUV. Meskipun MPV masih yang dominan, dengan low cost green car (LCGC).
"Tetapi semakin banyak konsumen yang memilih SUV sebagai mobil pertama mereka, atau mengganti dari MPV menjadi SUV," ucap pria berkebangsaan China itu.
Faktor lain, menurut dia masyarakat sekarang ini juga banyak yang menuntut kenyamanan berkendara, hingga menginginkan teknologi modern pada mobil. Bahkan, tidak sedikit juga yang mencari mobil gagah seperti SUV ini.
"Jadi kami akan lebih fokus menjual produk-produk di segmen SUV di Indonesia," ucap Franz.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/03/28/152200315/dfsk-tetap-bertahan-di-segmen-suv