JAKARTA, KOMPAS.com - Berkembangnya merek-merek mobil asal China di Indonesia, seperti Wuling dan DFSK, rupanya ikut menyita perhatian brand mobil asal Eropa, salah satunya BMW. Apalagi dalam progres pertumbuhannya, pabrikan asal China ini terbilang cukup cepat, tanpa perlu memakan waktu sampai belasan tahun.
Vice President of Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania, menjelaskan, mengapresiasi gencarnya pertumbuhan pabrikan mobil asal China, bahkan sebenarnya ada banyak hal yang bisa dipelajari.
"Kalau dari BMW Group Indonesia memang sebenarnya tak bisa berikan komentar untuk brand lain. Tapi intinya persaingan itu bukan untuk dihindari, dengan kompetitor yang makin agresif kita juga sebenarnya makin kreatif. Intinya banyak hal yang bisa dipelajari," kata Jodie kepada media beberapa waktu lalu di Bandung, Jawa Barat.
Jodie juga menjelaskan bila kehadiaran dari produk-produk asal China baik yang SUV maupun MPV, tidak akan memberikan dampak bagi pasar BMW di Indonsia. Kondisi ini dikarenakan terkait masalah segmentasi konsumen yang berbeda.
"BMW memang bukan saingan mereka (mobil China) jadi beda segmen tidak pengaruh apa-apa untuk kami. Dari segi harga atau market itu berbeda, tapi ya selalu ada hal yang bisa dipelajari dari kompetitor lah," ujar Jodie.
Apalagi model-model yang diluncurkan oleh Wuling terbukti mampu menggoda minat beli dari masyarakat sampai perusahaan untuk kebutuhan operasional. Tidak heran bila Confero bisa masuk dalam daftar 10 besar mobil terlaris, dan brandnya berada di urutan keenam merek otomotif di 2018.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/03/12/093200315/bmw-terus-pantau-pergerakan-merek-china-di-indonesia