Para pengguna transportasi darat khususnya pemilik mobil kini dimudahkan dengan adanya fasilitas tersebut. Kendati demikian ada "harga" yang harus dibayar oleh penggunanya.
Artikel kali ini akan mengangkat sisi ekonomis perjalanan menyusuri Trans Jawa dalam 2 metode jalur berbeda, memanfaatkan tol dan melintasi jalan reguler pantai utara (pantura).
Tol versus reguler
Awak redaksi memulai komparasi dari rest area 57 menuju Kota Surabaya. Kenapa dari km 57? Sebab kondisi lalu lintas dari Jakarta menuju Km 57 saat ini masih belum stabil akibat adanya pembanguna di sisi kanan-kiri ruas tol.
Masa kemacetan tidak bisa diprediksi dengan skala pergeseran waktu yang normal. Bahkan melalui beberapa skenario, waktu perjalanan selalu berbeda dengan rentang yang abstrak.
Tol
Harga tersebut masih bisa berubah karena ada 7 ruas tol yang masih digratiskan.
Awak redaksi juga menguji penggunaan bahan bakar selama perjalanan baik tim yang menggunakan tol maupun menyusuri jalur reguler pantura.
Kedua sama-sama menggunakan Mitsubishi Xpander varian transmisi otomatis. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah Pertalite. Metode pengujian full to full.
Hasilnya
Kesimpulan
Di luar kebutuhan pribadi dan makan, untuk pelancong yang hendak menggunakan fasilitas tol setidaknya menyiapkan dana Rp 953.284
Sementara bagi yang ingin menyusuri jalur pantura hanya mengeluarkan dana untuk bensin senilai Rp 479.332.
Anda pilih mana?
https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/13/231319515/biaya-perjalanan-jalur-darat-trans-jawa-dalam-2-skenario