JAKARTA, KOMPAS.com – Studi Komprehensif Electrified Vehicle yang dilakukan Kementerian Perindustrian, Universitas dan pihak PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), pada tahap pertama sudah rampung. Pengujian yang dilakukan juga sudah menyarikan beberapa kesimpulan.
Berdasarkan materi presentasi Studi Komprehensif Electrified Vehicle dari Agus Purwadi Ketua Tim Riset ITB, pengetesan dilakukan di Kota Bandung dan sekitarnya dengan membandingkan antara mobil dengan mesin konvensional (internal combustion engine/ICE), hybrid electric vehicle (HEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).
Perjalanan yang ditempuh ada dua set-up, pertama perjalanan acak harian di dalam kota, kemudian perjalanan terkondisi jarak jauh. Berikut hasil pengujian karakteristik teknis electrified vehicle.
1. Hasil uji keekonomian bahan bakar pada kisaran jarak tempuh (pola perjalanan acak harian) 60,8-64,4 km buat mobil ICE (Altis 1.8L) di angka 10,8–10,9 kpl. Mobil HEV (Prius Hybrid) jarak tempuh 53,5 –75,6 km mencapai 21,9 –22,5 kpl, dan PHEV (Prius Prime) jarak tempuh 60,9 –78,2 km keekonomian bahan bakar dikisaran 41,4 –42,6 kpl. (lihat gambar 1)
2. Persentase reduksi tahunan konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 kendaraan HEV terhadap kendaraan ICE, dengan asumsi perjalanan masing-masing kendaraan 12.000km/tahun dengan pola acak harian, masing-masing 50,2 persen sampai 52,0 persen dan emisi berkurang 50,2 persen hingga 52,0 persen.
3. Persentase reduksi tahunan konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 kendaraan PHEV terhadap kendaraan ICE, dengan asumsi perjalanan masing-masing kendaraan 12.000km/tahun dengan pola acak harian, masing-masing yaitu 73,6 persen sampai 74,7 persen, dan emisi berkurang 66,0 persen sampai 66,2 persen.
4. Hasil uji keekonomian bahan bakar pada kisaran jarak tempuh tertentu (126,6–377,7 km), untuk pola perjalanan terkondisi jarak jauh kendaraan ICE sebesar 10,0–13,1 kpl, HEV mencapai 21,5–23,8 kpl dan PHEV 26,4 –33,7 kpl.
5. Potensi penghematan biaya BBM Tahunan terhadap kendaraan ICE, dengan asumsi jumlah kendaraan LCEV pada 2025 adalah 400.000 unit (20%), jarak tempuh 12.000 km per tahun dan pola acak harian, HEV menghemat Rp 2,71 triliun–Rp 2,84 triliun, di mana PHEV mencapai Rp 3,97 triliun – Rp 4,07 triliun. (lihat gambar 2).
6. Hasil uji karakteristik pengisian listrik kendaraan PHEV, menunjukkan bahwa tipe pengisian lambat adalah jenis arus konstan 7.7 A pada daya 1.670 Watt, untuk itu minimal dibutuhkan kapasitas langganan daya sebesar 2.200 VA, dan instalasinya perlu dilengkapi dengan Residual Current CB dan sistem Grounding yang baik.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/11/09/080200215/hasil-kesimpulan-studi-mobil-listrik-tahap-pertama