Mengutip dari Reuters.com, Kamis (6/9/2018), prinsipal Toyota di Jepang menjelaskan bila letak masalah ada pada komponen kawat harness yang terkoneksi langsung dengan power control unit hibrida.
"Jika debu menumpuk pada bagian tersebut atau penutupnya, maka insulasi atau penyekatan perpindahan arus listrik bisa berkurang seiring waktu akibat getaran dari kendaraan. Kondisi ini bisa menimbulkan korsleting yang membuat panas berlebih dan berisiko kebakaran," ucap juru bicara Toyota Jean-Yves Jault.
Mobil jenis mobil hibrida yang terdampak terdiri dari beberapa varian model. Mulai dari Prius, Prius Plug-in hybrid, C-HR hybrid, semuanya produksi Jepang, periode Juni 2015-Mei 2018.
Dari penyebaranya, mobil-mobil tersebut sudah dipasarkan di Jepang, Eropa, Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya. Namun Toyota mengklaim setengah dari jumlah yang akan ditarik rata-rata bakal datang dari Jepang sendiri.
"Kira-kira setengah dari recall yang akan dilakukan akan terjadi di Jepang, sementara untuk Amerika Serikat ada 192.000 Prius yang terdampak," ujar Jean.
Jean menambahkan sampai saat ini belum ada korban jiwa atas masalah ini, namun sudah ada kasus korsleting yang menimpa satu konsumen di Jepang. Kampanye perbaikan secara cuma-cuma akan segera dilakukan Toyota dengan memangil para pemilik kendaran untuk pengecekan dan pergantian.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/07/070200915/toyota-ch-r-hybrid-masuk-daftar-recall-