JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat ramai dengan skandal Dieselgate bebrapa tahun lalu, masyarakat benua Eropa sedikit trauma dengan mesin diesel. Berkat skandal itu juga, penjualan mobil bermesin diesel sedikit demi sedikit mulai menyusut.
Mengutip Autocar.co.uk, sepanjang 2018 pabrikan yang menawarkan mesin diesel hanya sepertiga dari daftar merek-merek yang ada. Berbeda dengan 2015 lalu dimana mobil bermesin diesel masih dapat ditemui setengah dari daftar produsen yang terdaftar.
Fiat misalnya, menawarkan Fiat 500X terbaru tahun ini dengan perubahan pada eksterior serta mesin baru tiga silinder. Mesin diesel yang dulunya hadir pada model lama tidak ditawarkan. Fiat mengakui ini sebagai bagian dari strategi pasar menggaet konsumen.
Konsorsium Fiat Chrysler Automobile (FCA) berencana untuk menghentikan semua model diesel mereka, termasuk SUV dan mobil yang biasanya menggunakan mesin diesel pada 2022 mendatang. Saat ini mereka masih menawarkan opsi diesel tapi setelah 2022 mesin diesel hanya tersedia di kendaraan komersial mereka.
Honda CR-V sebelumnya ditawarkan dengan pilihan mesin diesel namun untuk tahun ini pilihan tersebut menghilang. CR-V di Inggris tahun ini hadir pertama kali dalam format tujuh penumpang serta dengan mesin hibrida.
Kia sebelumnya menawarkan mesin 1.4 liter CRDi diesel bertenaga 89 tk pada model hatchback miliknya, Rio. Namun tidak pada tahun ini. Sebelumnya hanya 1.670 unit dari total 8.470 unit Rio bermesin diesel terjual.
Model Kia lainnya, Venga, juga mengalami nasib sama. Citycar ini total terjual 6.130 unit sselama 2017 dengan 1.172 unit merupakan mesin diesel. Kia menawarkan dua mesin diesel 1.6L dan 1.4L CRDi, permintaannya terus menurun tahun lalu.
Mitsubishi telah telah menghentikan mesin diesel 1.6 L dan 2.2 L yang ditawarkan pada SUV ASX. Mesin diesel memberikan kontribusi penjualan 44 persen dengan mesin bensin masih menjadi mayoritas dengan 56 persen.
Mitsubishi mengungkapkan arah produk mereka akan menggunakan plug-in hybrid seperti pada Outlander PHEV. Hal yang sama dilakukan pada model Outlander yang ditawarkan hanya dengan mesin 2.0 L bensin.
Porsche dengan produknya seperti Macan dan Panamera juga mengalami hal yang sama. Mesin diesel mereka menemui kesulitan memenuhi standar emisi Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure (WLTP) dan tes konsumsi bahan bakar, selain memang penjualannya menurun.
Diesel di model Panamera pun mengalami penurunan dengan hanya mencatat 15 persen penjualan di seluruh dunia selama 2017. Mesin bensin mencatatkan 35 persen. Pihak Porsche pun mengakui permintaan diesel belakangan ini terus menurun dengan model hibrida dan bensin meningkat pesat.
Suzuki sebelumnya menawarkan mesin diesel pada model kendaraan kecilnya, namun dieselnya hanya terjual tiga persen dari keseluruhan pasar. Ini membuat Suzuki menghentikan penjualan diesel mereka pada model Vitara dan SX4 S-cross.
Toyota juga mengalami hal serupa. Pada model Avensis dan RAV4 penjualan diesel menurun drastis yang membuat Toyota mengumumkan tidak akan ada diesel lagi di pasar Eropa termasuk untuk merek premium mereka, Lexus. Toyota beralih ke mesin bensin dengan teknologi hibrida.
Masih banyak merek-merek yang menghentikan penjualan diesel mereka seperti Vauxhall, Volvo, Subaru, Skoda, dan Seat. Masing-masing merek tersebut mendapati penjualan mesin diesel ikut turun secara drastis beberapa tahun terakhir.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/31/152200215/ramai-ramai-tinggalkan-mesin-diesel