JAKARTA, KOMPAS.com – Crossover Nissan bergaya eksterior nyentrik dan unit Juke, eksistensinya mulai tergerus dan perlahan digeser. Mulai dari pasar Amerika, mobil ikonik tersebut dikatakan tak stabil kondisi penjualan.
Mengutip dari Autonews, Carscoops, dan Autoevolution, Selasa (31/7/2018), penjualan saat ini semakin menurun. Itu yang kemudian membuat Nissan mengambil langkah lanjutan, dengan menyebut akan menggantikannya dengan Nissan Kicks d AS.
Pertama di 2010, penjualan Juke di AS melebihi 35.000 dalam setahun penuh, kemudian naik melampaui 38.000 unit di 2013 dan 2014. Namun kemudian mereka mulai jatuh, menjadi 27.000 pada 2015, kurang dari 20.000 di 2016 , dan hanya sekitar 10.000 pada 2017.
Kemudian pada bulan Juni, Nissan hanya menjual 41 Juke di AS, dibandingkan dengan hampir 900 pada bulan yang sama tahun lalu, dan lebih dari 2.500 pada tiga tahun sebelumnya.
Meskipun penyerapan pasar di Amerika memburuk, tapi di Eropa dan beberapa pasar lainnya Juke masih banyak peminatnya, dengan total sampai 95.000 unit di Eropa.
Awal bulan ini, model subkompak itu mencapai tonggak satu juta unit, menjadikannya salah satu crossover paling populer sepanjang masa. Ini itu bukan prestasi yang mudah, mengingat bagaimana anehnya Juke dari sisi desain eksterior.
Di pasar Indonesia sendiri, Juke memang tak sesukses lawan-lawannya di segmen low SUV, seperti Terios, Rush, maupun BR-V dan HR-V. Meski begitu Nissan Indonesia masih mempertahankannya. Januari-Juni 2018, wholesales Juke hanya 109 unit.
Sampai saat ini pihak Nissan belum memberikan komentar terkait dengan digesernya Juke di pasar Amerika, dan apakah akan terjadi di Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/07/31/170200815/perlahan-nissan-juke-mulai-digeser-eksistensinya