Sepanjang lima seri MotoGP musim ini, Zarco terasa lebih dominan di lintasan dibanding Vinales ataupun Valentino Rossi yang menggunakan M1 2018. Padahal, Zarco menunggangi M1 spesifikasi 2016.
Zarco sudah dua kali naik podium kedua, yakni di GP Argentina dan GP Spanyol. Rossi juga dua kali naik podium, di GP Qatar dan GP Prancis, namun keduanya di posisi tiga.
Vinales yang pada kenyataannya sekarang berada di posisi dua klasemen pebalap baru sekali naik podium. Dia angkat piala posisi dua di GP Amerika.
“Motornya bekerja dengan baik, Anda hanya perlu lihat pada Zarco. Itu adalah titik referensi buat saya dan bukti bahwa Yamaha pernah salah pada satu titik. Kami sederhananya salah pada satu titik,” kata Vinales di Le Mans, Prancis, diberitakan motorsport.com, Senin(29/5/2018).
Komentar Rossi
GP Prancis merupakan seri ke-15 di mana Yamaha belum juga mendapat gelar juara pertama. Rossi menyebut hal itu bukan disengaja.
Rossi mngatakan performa Yamaha saat ini tidak cukup untuk membuatnya berada di jalur kemenangan. Dia mendorong timnya untuk bekerja lebih gesit.
“Saya pikir itu bukan kebetulan. Bia kami mau menang, ini tidak cukup. Saya senang bekerja dengan mereka (Yamaha) tapi sekarang kami butuh reaksi cepat. Dalam sejarahnya, Yamaha tidak reaktif ucap Rossi.
Rossi berharap paruh kedua musim ini Yamaha bisa meningkatkan performa. Bila tidak bisa sampai podium setidaknya Yamaha mencoba berada di lima besar dan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/30/090500615/zarco-jadi-bukti-jika-pengembangan-yamaha-m1-2018-gagal