Justru, menurut Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, Jazz sudah lebih dulu diberikan penyegaran, Juli 2017 silam. ”Kami sudah segarkan duluan. Jadi kompetitor yang mengejar,” katanya, (14/2/2018), di Garut, Jawa Barat.
Jonfis sangat percaya diri dengan Jazz dalam hal ini. Bahkan sial fitur pun, Jazz dianggapnya sudah punya bekal yang lebih dari cukup. Mulai dari tenaga yang lebih besar, konfigurasi ruangan kabin, lampu LED, dan banyak lagi.
”Ya bukan berarti kami santai. Tapi kondisi (dikejar kompetitor) ini bukan yang pertama kali. Sudah puluhan tahun, siklus produk baru selalu ada. Kita tak mengandalkan produk baru saja. Mungkin konsumen tertarik pada desain awal pandangan, tapi sebagian lain enggak,” kata Jonfis.
Itulah kenapa, masih menurut Jonfis, HPM harus punya strategi lain seperti promosi untuk mengedepankan fitur-fitur yang ada sebelumnya. ”Saya kira yang sudah pakai Honda tau, kalau running cost produk kami rendah,” ucapnya.
Tahun lalu, Honda Jazz finish dengan penjualan 16.100 unit, atau menguasai pangsa pasar absolut 48 persen di segmen hatchback. Sementara Toyota Yaris harus mengejar dengan 10.750 unit sampai akhir tahun, atau menguasai market share 32 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/02/19/162700415/honda-tanggapi-santai-rencana-peluncuran-yaris-facelift